Jumat Agung: Allah Menyembuhkan Bisa Ular Beludak
Mat 23:33-39; Yes 53:1-9
Saudara,
hari ini kita memasuki Jumat agung. Hari
penyaliban Yesus setelah rangkaian penangkapan dan penyiksaan yang dialami. Drama
penyaliban itu begitu menggemparkan hingga menjadi kisah yang sangat popular sepanjang
jaman. Marthin Luther mengatakan Gereja
berakar dan bertumbuh di atas salib. Tanpa salib gereja tidak ada. Salib
menunjukkan kekejaman manusia tetapi sekali gus juga menunjukkan cinta kasih
Allah yang tidak ada batas. Kekejaman manusia merupakan puncak niat iblis yang
ingin memperbudak manusia yang terjerat oleh nafsu duniawi sebagaimana para
ahli-ahli taurat dan ahli ahli agama yang menginginkan penyaliban Yesus
walaupun Pilatus tidak menemukan
kesalahan yang bisa mengakibatkan hokum mati menurut undang-undang yang
berlaku. Kekuatan iblis jelas mana kala orang-orang yang dekat dengan Tuhan
dijadikan sebagai teman sekerjanya untuk
mewujudkan rencana-rencananya yang jahat
itu. Sementara rencana penyelamatan Tuhan justru melampaui segala kekurangan manusia itu
sendiri hingga saatnya mereka menyadari dan kembali kepadaNya.Mat 23:33-39; Yes 53:1-9
Para
pemimpin agama yang sebenarnya menjadi teman sekerja Allah telah berubah menjadi
teman sekerja Iblis. Ada 3 kali dalam
tulisan Mateus Yesus menggambarkan mereka sebagai keuturunan ular-ular beludak (Mat
3:7; 12:34, 23:33 ) untuk mengggambarkan bagaimana mereka telah meracuni generasinya dengan hal-hal yang buruk, munafik dan tidak mau mendengar undangan keselamatan yang dilakukanAllah sendiri kepada mereka.
Ular Beludak
adalah sekelompok ular
berbisa, familia Viperidae. yang ditemukan hampir di
seluruh bagian dunia kecuali Antartika, Australia, Irlandia, Madagaskar, Hawaii, berbagai pulau terisolasi, dan kawasan dingin di atas
Lingkar Kutub.
Semua jenis ular beludak memiliki taring yang panjang yang berguna menyuntikkan
bisa (racun) yang mematikan. Diketahui
terdapat empat sub-familia. Semuanya dikategorikan keluarga beludak. Beludak
biasanya memakan binatang mengerat dan binatang kecil lainnya,
melumpuhkan mereka dengan gigitan berbisa. Kebanyakan binatang kecil langsung
mati karena bisa ini. Ular derik yang sangat berbahaya itupun termasuk kelompok
ular beludak.
Ular ini terkadang tidak kita sadari telah dekat dengan kita karena
pada umumnya ular-ular beludak ini memiliki pendengaran yang kurang dan
kemudian mematuk kaki kita, berakibat fatal hingga bisa membunuh. Kalau ular
beludak membunuh secara daging, tetapi
iblis yang menjadi sumber dosa itu membunuh seluruh kehidupan manusia
itu. Jadi penggambaran sebagai ular beludak disini menunjukkan kuasa iblis yang
telah merasuki orang-orang beragama, membunuh manusia, dan tuli seperti ular
beludak sehingga tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Tuhan (Mzr 58:5).
Yesus
menilai para pemuka agama Yahudi sama dengan ular-ular itu, sebagai manusia
yang bebal yang berbahaya, dan munafik. Yesus mencela ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi dengan alasan-alasan yang tegas dan jelas untuk menelanjangi
kebobrokan mereka selama ini. Kemunafikan
mereka yang lain adalah bahwa: [1]. mereka memutarbalikkan prioritas peraturan
dalam hukum Taurat (23-24), yang seharusnya utama justru disepelekan dan
sebaliknya yang kurang penting justru menjadi utama; [2]. mereka lebih
mementingkan penampilan luar untuk menyembunyikan kebusukan hati (25-26).
Perkataan dan perbuatan mereka semata-mata untuk mendapatkan pujian dan kehormatan
dan bukan lahir dari kemurnian dan ketulusan hati. [3]. Mereka menutupi
keserakahan dan motif dosa dengan kata-kata dan perbuatan manis (27- 28).
Mereka berupaya sedemikian rupa untuk melabur dosa- dosa mereka dengan
perkataan dan perbuatan yang menunjukkan kesalehan, kesucian, dan kerohanian.
[4]. Mereka sepertinya memelihara ibadah kepada Allah tetapi sesungguhnya
mereka telah melawan Allah dan membinasakan para utusan-Nya (29-31).
Bisa kita bayangkan bagaimana umat Israel dijejali dengan pengajaran yang munafik serta fanatik tersebut. Mereka memang adalah guru-guru yang senantiasa mencari pembenaran dengan meneliti kesalah orang lain, pada hal kesalahannya justru lebih besar dari orang tersebut. Mereka dengan ajaran-ajarannya telah membuat kering hukum taurat, tidak ada kasih lagi didalammnya. sebab apa yang mereka lakukan telah menghancurkan umat Israel di hadapan Allah.
Yesus
dengan jelas mengatakan bahwa kasih Allah sebenarnya tidak kurang bagi mereka.
Ibarat anak ayang yangkehilangan induk, Allah ingin menggantikan induk itu,
tetapi mereka menolak. Bahkan mereka membunuhi para nabi danorang bijak yang diutus Allah ketengah-tengah mereka. Itu jelas diungkapkan dalam natas bahwa mereka menjadikan Bait Allah menjadi gelanggang penyiksaan dan pembunuhan.
Cukuplah itu pelajaran bagi kita bahwa kalau orang
Israel telah menjadi tuli dan dikuasi oleh ular-ular beludak itu hendknya kita
justru mendekatkan diri dari kekuasaannya. Perayaan Jumat agung hari ini menjadi
kesempatan berharga bagi kita bagaimana kasih Allah ingin meraih kita dari
kekuasaan ular-ular beludak itu. Ular yang memperdayakan Adam dan hawa sehingga dosa, maut dan kematian kekal menjadi warisan yang sangat menakutkan bagi setiap orang. Tetapi Yesus merelakan nyawanya demi keselamatan kita. dia disalibkan sama seperti penjahat ulung hanya untuk mengembalikan kita sebagai orang yang selamat. Dia meraih kita dengan penjelamaan dirinya
sebagai seorang hamba yang menderita dan member dirinya sebagai tebusan bagi
kita. Yesaya melukiskan hamba yang menderita itu sebagai orang yang member dirinya menggantikan kita dalam
penghakiman yang akan datang. Itu disebutkan dengan menyatakan: “ Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang
ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia
kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena
pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba,
masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan
kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri
ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang
menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya” (Yes 53:4-7).
Rasakanlah
apakah sifat-sifat ular beludak itu telah menulari anda juga, dimana
kemunafikan, ketulian, bahkan kecurigaan dan nafsu dunawi telah memenjarakan
anda. Kemunafikan yang menyeret kita merasakan diri kitalah yang paling hebat dari orang-orang disekitar kita. Ketulian yang mematikan rasa simpati, sehingga kita tidak lagi merasakan penderitaan yang dialami orang lain. Orang-orang seperti ini paling banyak dijaman ini saudara. Walaupun ribuan kali mimbar gereja memberitakan pertobatan, dia tidak bisa "mendengar" secara rohani lagi. walaupun secara lahir dia mendengarkan tetapi kata-kata yang mengundang pertobatan itu hanya sebatas telinga saja, tidak memperbaharui hingga ke jantung kemanusiaan kita.
Sangat menyedihkan bahwa di jaman ini kasih Allah yang memberikan segala kebutuhannya dianggap sebagai upaya sendiri oleh karena kehebat akal budinya. orang seperti ini memang telah menjadi tuhan atas dirinya sendiri, dan memenuhi kepouasan dirinya hanya dengan keinginan-keingan duniawi saja. Bayangkanlah betapa dalamnya gigitan ular beludak itu telah meracuni seluruh urat nadi dan syaraf kita. Namun melalui jumat agung ini sekali lagi Firman Tuhan mengundang anda untuk mertobat, agar maut dan kematian fana sebagai bisa ular beludak itu tidak bekerja lagi. Walaupun anda telah digigit ular tedung itu, pandanglah kepada
Ular tembaga yang akan menghilangkan
bisa ular tedung dan membuat anda akan hidup. Lihatlah bagaimana oragn Israel
mengalami peristiwa itu dalam Kitab Bilangan 21:5-9:
5 Lalu
mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami
keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak
ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
6 Lalu
TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka,
sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
7
Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah
berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada
TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa
berdoa untuk bangsa itu.
8 Maka
berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada
sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap
hidup."
9 Lalu
Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang
dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Yesus yang tersalib itulah ulang tembaga,yang akan menawarkan seluruh bisa ular tedung tersebut. mata hati danpikirankita hendanya terarah kepadanya, sebab kehidupan ini sebenarnya hanyalah sebentar dan kita akan berakhir. tentu orang yang telah ditelan ular belkudak itu akan menutup segala harapan kita untuk menikmati kehidupan yang baka. Hanya di dalam Yesus dan melalui Yesuslah kita akan mendapatkan kehidupan yang baka itu.
RSS Feed
Twitter
02.33
Unknown
Posted in
0 komentar:
Posting Komentar