Rabu, 27 Maret 2013

Jumat Agung: Allah Menyembuhkan Bisa Ular Beludak
Mat 23:33-39; Yes 53:1-9 
Saudara, hari ini kita memasuki  Jumat agung. Hari penyaliban Yesus setelah rangkaian penangkapan dan penyiksaan yang dialami. Drama penyaliban itu begitu menggemparkan hingga menjadi kisah yang sangat popular sepanjang jaman. Marthin Luther mengatakan Gereja  berakar dan bertumbuh di atas salib. Tanpa salib gereja tidak ada. Salib menunjukkan kekejaman manusia tetapi sekali gus juga menunjukkan cinta kasih Allah yang tidak ada batas. Kekejaman manusia merupakan puncak niat iblis yang ingin memperbudak manusia yang terjerat oleh nafsu duniawi sebagaimana para ahli-ahli taurat dan ahli ahli agama yang menginginkan penyaliban Yesus walaupun  Pilatus tidak menemukan kesalahan yang bisa mengakibatkan hokum mati menurut undang-undang yang berlaku. Kekuatan iblis jelas mana kala orang-orang yang dekat dengan Tuhan dijadikan sebagai  teman sekerjanya untuk mewujudkan rencana-rencananya yang  jahat itu. Sementara rencana penyelamatan Tuhan justru  melampaui segala kekurangan manusia itu sendiri hingga saatnya mereka menyadari dan kembali kepadaNya.
Para pemimpin agama yang sebenarnya menjadi teman sekerja Allah telah berubah menjadi teman sekerja Iblis. Ada 3  kali dalam tulisan Mateus Yesus menggambarkan  mereka sebagai keuturunan ular-ular beludak (Mat 3:7; 12:34, 23:33 )  untuk mengggambarkan bagaimana mereka telah meracuni generasinya dengan hal-hal yang buruk, munafik dan tidak mau mendengar undangan keselamatan yang dilakukanAllah sendiri kepada mereka.
Ular Beludak adalah sekelompok ular berbisa, familia Viperidae. yang ditemukan hampir di seluruh bagian dunia kecuali Antartika, Australia, Irlandia, Madagaskar, Hawaii, berbagai pulau terisolasi, dan kawasan dingin di atas Lingkar Kutub. Semua jenis ular beludak memiliki taring yang panjang yang berguna menyuntikkan bisa (racun) yang mematikan. Diketahui terdapat empat sub-familia. Semuanya dikategorikan keluarga beludak. Beludak biasanya memakan binatang mengerat dan binatang kecil lainnya, melumpuhkan mereka dengan gigitan berbisa. Kebanyakan binatang kecil langsung mati karena bisa ini. Ular derik yang sangat berbahaya itupun termasuk kelompok ular beludak. 
Ular ini terkadang tidak kita sadari telah dekat dengan kita karena pada umumnya ular-ular beludak ini memiliki pendengaran yang kurang dan kemudian mematuk kaki kita, berakibat fatal hingga bisa membunuh. Kalau ular beludak membunuh secara daging, tetapi  iblis yang menjadi sumber dosa itu membunuh seluruh kehidupan manusia itu. Jadi penggambaran sebagai ular beludak disini menunjukkan kuasa iblis yang telah merasuki orang-orang beragama, membunuh manusia, dan tuli seperti ular beludak sehingga tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Tuhan (Mzr 58:5).
Yesus menilai para pemuka agama Yahudi sama dengan ular-ular itu, sebagai manusia yang bebal yang berbahaya, dan munafik. Yesus mencela ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dengan alasan-alasan yang tegas dan jelas untuk menelanjangi kebobrokan mereka selama ini.  Kemunafikan mereka yang lain adalah bahwa: [1]. mereka memutarbalikkan prioritas peraturan dalam hukum Taurat (23-24), yang seharusnya utama justru disepelekan dan sebaliknya yang kurang penting justru menjadi utama; [2]. mereka lebih mementingkan penampilan luar untuk menyembunyikan kebusukan hati (25-26). Perkataan dan perbuatan mereka semata-mata untuk mendapatkan pujian dan kehormatan dan bukan lahir dari kemurnian dan ketulusan hati. [3]. Mereka menutupi keserakahan dan motif dosa dengan kata-kata dan perbuatan manis (27- 28). Mereka berupaya sedemikian rupa untuk melabur dosa- dosa mereka dengan perkataan dan perbuatan yang menunjukkan kesalehan, kesucian, dan kerohanian. [4]. Mereka sepertinya memelihara ibadah kepada Allah tetapi sesungguhnya mereka telah melawan Allah dan membinasakan para utusan-Nya (29-31).
Bisa kita bayangkan bagaimana umat Israel dijejali dengan pengajaran yang munafik serta fanatik tersebut. Mereka memang adalah guru-guru yang senantiasa mencari pembenaran dengan meneliti kesalah orang lain, pada hal kesalahannya justru lebih besar dari orang tersebut. Mereka dengan ajaran-ajarannya telah membuat kering hukum taurat, tidak ada kasih lagi didalammnya. sebab apa yang mereka lakukan telah menghancurkan umat Israel di hadapan Allah.
Yesus dengan jelas mengatakan bahwa kasih Allah sebenarnya tidak kurang bagi mereka. Ibarat anak ayang yangkehilangan induk, Allah ingin menggantikan induk itu, tetapi mereka menolak. Bahkan mereka membunuhi para nabi danorang bijak yang  diutus Allah ketengah-tengah mereka. Itu jelas diungkapkan dalam natas bahwa mereka menjadikan Bait Allah menjadi gelanggang penyiksaan dan pembunuhan.
 Cukuplah itu pelajaran bagi kita bahwa kalau orang Israel telah menjadi tuli dan dikuasi oleh ular-ular beludak itu hendknya kita justru mendekatkan diri dari kekuasaannya. Perayaan Jumat agung hari ini menjadi kesempatan berharga bagi kita bagaimana kasih Allah ingin meraih kita dari kekuasaan ular-ular beludak itu. Ular yang memperdayakan Adam dan hawa sehingga dosa, maut dan kematian kekal menjadi warisan yang sangat menakutkan bagi setiap orang. Tetapi Yesus merelakan nyawanya demi keselamatan kita. dia disalibkan sama seperti penjahat ulung hanya untuk mengembalikan kita sebagai orang yang selamat.  Dia meraih kita dengan penjelamaan dirinya sebagai seorang hamba yang menderita dan member dirinya sebagai tebusan bagi kita. Yesaya melukiskan hamba yang menderita itu sebagai orang yang  member dirinya menggantikan kita dalam penghakiman yang akan datang. Itu disebutkan dengan menyatakan: “ Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya” (Yes 53:4-7).
Rasakanlah apakah sifat-sifat ular beludak itu telah menulari anda juga, dimana kemunafikan, ketulian, bahkan kecurigaan dan nafsu dunawi telah memenjarakan anda. Kemunafikan yang menyeret kita merasakan diri kitalah yang paling hebat dari orang-orang disekitar kita. Ketulian yang mematikan rasa simpati, sehingga kita tidak lagi merasakan penderitaan yang dialami orang lain. Orang-orang seperti ini paling banyak dijaman ini saudara. Walaupun ribuan kali mimbar gereja memberitakan pertobatan, dia tidak bisa "mendengar" secara rohani lagi. walaupun secara lahir dia mendengarkan tetapi kata-kata yang mengundang pertobatan itu hanya sebatas telinga saja, tidak memperbaharui hingga ke jantung kemanusiaan kita. 
Sangat menyedihkan bahwa di jaman ini kasih Allah yang memberikan segala kebutuhannya dianggap sebagai upaya sendiri oleh karena kehebat akal budinya. orang seperti ini memang telah menjadi tuhan atas dirinya sendiri, dan memenuhi kepouasan dirinya hanya dengan keinginan-keingan duniawi saja. Bayangkanlah betapa dalamnya gigitan ular beludak itu telah meracuni seluruh urat nadi dan syaraf kita. Namun melalui jumat agung ini sekali lagi Firman Tuhan mengundang anda untuk mertobat, agar maut dan kematian fana sebagai bisa ular beludak itu tidak bekerja lagi. Walaupun anda telah digigit ular tedung itu, pandanglah kepada Ular tembaga  yang akan menghilangkan bisa ular tedung dan membuat anda akan hidup. Lihatlah bagaimana oragn Israel mengalami peristiwa itu dalam Kitab Bilangan 21:5-9:
5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
9 Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Yesus yang tersalib itulah ulang tembaga,yang akan menawarkan seluruh bisa ular tedung tersebut. mata hati danpikirankita hendanya terarah kepadanya, sebab kehidupan ini sebenarnya hanyalah sebentar dan kita akan berakhir. tentu orang yang telah ditelan ular belkudak itu akan menutup segala harapan kita untuk menikmati kehidupan yang baka. Hanya di dalam Yesus dan melalui Yesuslah kita akan mendapatkan kehidupan yang baka itu.

0 komentar:

Posting Komentar