PROKLAMASI TUGAS MESIANISME YESUS
Lukas 4:14-21
Beberapa tahun atau mungkin bulan ke depan, semarak partai lolos verifikasi yang sepuluh itu dipastikan menebar slogan berupa missi partai dan semuanya hampir bisa kita pastikan berbunyi:
1) Membawa perubahan bagi bangsa
1) Membawa perubahan bagi bangsa
2) Membawa negara lebih sejahtera, Adil dan makmur
Memang banyak ungkapan menarik terrumus tetapi sebenarnya apa yang mereka rumuskan tidak pernah terlepas dari hal di atas. Partai-partai itu tahu benar apa keluhan masyarakat, masih miskin, sulit mendapatkan pengobatan karena biaya pengobatan sangat mahal. mereka tahu anak-anak kita butuh sekolah yang berkualitas namun kita tak tahan dengan persyaratan dana permasukan ke sekolah-sekolah itu. Mereka tau anda semua membutuhkan jalan-jalan yang baik di ibukota Jakarta, tidak macet. yang penting lagi mereka tau bahwa banyak diantara kita terkena banjir sehingga butuh tata kota dengan draynase memadai, agar negara ini tidak malu di mata dunia, apalagi dimata bangsa Malaysia yang sering menggap bangsa ini lebih rendah. ...
Yah itulah partai. mereka ibarat seorang dokter lulusan universitas ternama dunia, mampu mendiagnosa penyakit manusia bernama Indonesia dan berjanji akan melepaskan seluruh kuk itu dari pundak kita, dan sim salabim kita menjadi bangsa yang makmur damai sejahtera, bangsa na ndhuma. namun statemen-statemen menyejukkan yang terbentang berjuta-juta spanduk yang tergantung di tengah jalan, di pohon-pohon, diparkiran bahkan ditoilet-toilet umum hehehe.... tujuannya hanya satu jangan lupa memilih di TPS. NAnti kalau mereka terpilih menjadi parti penguasa di parlemen atau dipemerintahan, mereka akan berusaha menunaikan janji-janjinya. Untuk ini tunggu dulu, semua biaya kampanye yang telah mengeruk begitu dalam kantong-kantong aktivis partai, donateur, dan mereka yang melingkari kemenangan partai tersebut semuanya harus dibayar.
Dari mana uang pembayar...apakah ada pilihan selain dari mengambil uang rakyat? biasanya sih tidak., dan uang rakyatlah menjadi tambang tak berkesudahan. oleh karena itu ada orang mengatakan rencana kerja 5 tahun kepemimpinannya adalah: tahun pertama berbulan madu, tahun kedua membayar semua janji janji tahun ke tiga bekerja untuk partainya, tahun ke empat memburu uang sebagai persiapan kampanye periode berikut, tahun kelima berperang merebut jabatan.
Yesus juga melihat bagaimana kondisi masyarakat khususnya orang Yahudi. bangsa yang selalu mengalami penindasan dan menjadi bangsa perahan. waktu pemerintahan Romawi menguasai hingga ke sudut-sudut pelosok Israel maka pajak pun dinaikkan, untuk membiayai para tentara yang menjaga keutuhan bangsa. kalau seperti itu masih lumayan, para tentara dan para tax kollektor juga melipat gandakan jumlah tersebut demi kesenangan pribadi. biaya kesehatan cukup mahal sehingga orang-orang yang sakit bertahan di rumah saja dan hanya menunggu mujisat seperti kolam betesda...penindasan seperti ini telah didengungkan banyak nabi tetapi tidak juga terjadi perubahan ditengah-tengah bangsa itu. Melihat kenyataan ini Allah sendiri memiliki cara untuk mengatasinya. dia mengutus mesias penyelamat....
Nah pengukuhan messias dan proklamasi tugas kemesiasan itulah yang menjadi renungan kita pada saat ini. Yesus telah mendapat baptisan, dan telah menjalani puasa 40 hari serta dicobai oleh iblis. kini Yesus kembali ke daerah asalnya di Galilea. pada saat beribadah di Nazaret itulah dia disodorkan gulungan kitab Yesaya untuk membacakannya pada pengunjung kebaktian tersebut. dan tepatlah dia membuka dan membaca sbb:
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Itu adalah kata-kata Yesaya dan kata kata itu menegaskan missi Yesus.
Apakah kata-kata itu hanya sebagai simbol saja? saya yakin anda pernah mendengar bagaimana Yesus menunikan tugas panggilannya tersebut. kalau partai jauh kata dari perbuatan, tetapi Yesus melakukan apa yang dia katakan. tak ada satu keadaan dlam tugas itu yang tidak di lakukan. perhatian kepada orang orang yang lapar, pengusiran setan-setan, penyembuhan lumpuh bahkan menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal.
Dari karya Yesus tersebut, Dia sang Mesias, Raja, memberi dirinya menyelamatkan. dia memberi bukan mengambil. Dia melayani bukan untuk dilayani. Bandingkanlah dengan kedudukan seorang pemimpin saat ini. dia datang bukan untuk memberi tetapi mengambil. Jesus bukan sama dengan raja-raja di Istana Majapahit, Sriwijaya, atau Istana Negara. Dialaha raja yang digambarkan orang Batak paramak sora balunan, partataring so ra mittop, parbahul-bahul na bolon. yang rumahnya menjadi tempat bertamu, menerima orang-orang lapar. oleh karenanya dapurnya senantiasa berasap memasak makanan yang akan diberikan kepada para tetamunya.
Yesus adalah raja yang memberikan pengharapan diluar kemampuan kita. dia mencelikkanmata orang buta, sehingga mampu memlihat keindahan dunia ini. Yesus membuka tabir gelap rahasia kehidupan sesudah kematian yang sangat misteri itu dan akan membawa kita ke rumah sorgawi yang indah dan dipersiapkan bagi orang percaya. Yesus adalah kepenuhan rahmat Allah.
Yah itulah partai. mereka ibarat seorang dokter lulusan universitas ternama dunia, mampu mendiagnosa penyakit manusia bernama Indonesia dan berjanji akan melepaskan seluruh kuk itu dari pundak kita, dan sim salabim kita menjadi bangsa yang makmur damai sejahtera, bangsa na ndhuma. namun statemen-statemen menyejukkan yang terbentang berjuta-juta spanduk yang tergantung di tengah jalan, di pohon-pohon, diparkiran bahkan ditoilet-toilet umum hehehe.... tujuannya hanya satu jangan lupa memilih di TPS. NAnti kalau mereka terpilih menjadi parti penguasa di parlemen atau dipemerintahan, mereka akan berusaha menunaikan janji-janjinya. Untuk ini tunggu dulu, semua biaya kampanye yang telah mengeruk begitu dalam kantong-kantong aktivis partai, donateur, dan mereka yang melingkari kemenangan partai tersebut semuanya harus dibayar.
Dari mana uang pembayar...apakah ada pilihan selain dari mengambil uang rakyat? biasanya sih tidak., dan uang rakyatlah menjadi tambang tak berkesudahan. oleh karena itu ada orang mengatakan rencana kerja 5 tahun kepemimpinannya adalah: tahun pertama berbulan madu, tahun kedua membayar semua janji janji tahun ke tiga bekerja untuk partainya, tahun ke empat memburu uang sebagai persiapan kampanye periode berikut, tahun kelima berperang merebut jabatan.
Yesus juga melihat bagaimana kondisi masyarakat khususnya orang Yahudi. bangsa yang selalu mengalami penindasan dan menjadi bangsa perahan. waktu pemerintahan Romawi menguasai hingga ke sudut-sudut pelosok Israel maka pajak pun dinaikkan, untuk membiayai para tentara yang menjaga keutuhan bangsa. kalau seperti itu masih lumayan, para tentara dan para tax kollektor juga melipat gandakan jumlah tersebut demi kesenangan pribadi. biaya kesehatan cukup mahal sehingga orang-orang yang sakit bertahan di rumah saja dan hanya menunggu mujisat seperti kolam betesda...penindasan seperti ini telah didengungkan banyak nabi tetapi tidak juga terjadi perubahan ditengah-tengah bangsa itu. Melihat kenyataan ini Allah sendiri memiliki cara untuk mengatasinya. dia mengutus mesias penyelamat....
Nah pengukuhan messias dan proklamasi tugas kemesiasan itulah yang menjadi renungan kita pada saat ini. Yesus telah mendapat baptisan, dan telah menjalani puasa 40 hari serta dicobai oleh iblis. kini Yesus kembali ke daerah asalnya di Galilea. pada saat beribadah di Nazaret itulah dia disodorkan gulungan kitab Yesaya untuk membacakannya pada pengunjung kebaktian tersebut. dan tepatlah dia membuka dan membaca sbb:
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Itu adalah kata-kata Yesaya dan kata kata itu menegaskan missi Yesus.
Apakah kata-kata itu hanya sebagai simbol saja? saya yakin anda pernah mendengar bagaimana Yesus menunikan tugas panggilannya tersebut. kalau partai jauh kata dari perbuatan, tetapi Yesus melakukan apa yang dia katakan. tak ada satu keadaan dlam tugas itu yang tidak di lakukan. perhatian kepada orang orang yang lapar, pengusiran setan-setan, penyembuhan lumpuh bahkan menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal.
Dari karya Yesus tersebut, Dia sang Mesias, Raja, memberi dirinya menyelamatkan. dia memberi bukan mengambil. Dia melayani bukan untuk dilayani. Bandingkanlah dengan kedudukan seorang pemimpin saat ini. dia datang bukan untuk memberi tetapi mengambil. Jesus bukan sama dengan raja-raja di Istana Majapahit, Sriwijaya, atau Istana Negara. Dialaha raja yang digambarkan orang Batak paramak sora balunan, partataring so ra mittop, parbahul-bahul na bolon. yang rumahnya menjadi tempat bertamu, menerima orang-orang lapar. oleh karenanya dapurnya senantiasa berasap memasak makanan yang akan diberikan kepada para tetamunya.
Yesus adalah raja yang memberikan pengharapan diluar kemampuan kita. dia mencelikkanmata orang buta, sehingga mampu memlihat keindahan dunia ini. Yesus membuka tabir gelap rahasia kehidupan sesudah kematian yang sangat misteri itu dan akan membawa kita ke rumah sorgawi yang indah dan dipersiapkan bagi orang percaya. Yesus adalah kepenuhan rahmat Allah.
0 komentar:
Posting Komentar