Rabu, 13 Maret 2013

KUASA DAN KASIH TUHAN YANG AJAIB

Apakah reaksi anda menghadapi persoalan pelik yang luar biasa ini? boleh jadi kalau kita buat angket maka jawaban bisa bermacam ragam. Rumus mengelola konflik, manajemen kalbu, pergi ke ahlinya agar mendapat jalan keluar dan usaha lain. Kalau seandainya segala cara telah habis...tak ada jalan keluar bagaimana? ternyata  bunuh diri sering terjadi karena tidak ada jalan keluar dari persoalan yang dialami. Wah...tragis ya...apakah hanya dia yang mengalami  persaoalan tidak mendapat jalan keluar? Oh tidak...banyak orang mengalami persoalan yang tidak berkesudahan, akal pun tumpul, tapi mereka tidak bunuh diri...bahkan hingga sekarang sehat sejahtera. Dimanakah dan apakah  kuncinya?
Ini yang mau dibagikan pemazmur kali ini.
Israel setelah kembali dari Babel mengalami persoalan pelik, tanah yang mereka tinggalkan dulunya telah menghutan, sungai-sungai pada kering. disisi lain mereka harus mendapat asupan makanan, air bersih dan kebutuhan lain. itu mendesak. Tidak ada tetangga yang bisa dipinjami agar lapar malam ini teratasi agar penyakit bisa diobati.
Untuk peristiwa yang pelik itu Pemazmur menggambarkan bahwa Israel mengingat kebaikan yang telah dilakukan Yahwe menebus mereka dari tangan para algojo Assyur dan Babel. Ternyata ada saja cara Tuhan memberikan kelepasan bagi umatnya. Sebenarnya setelah ditawan selama 70 tahun apakah Israel masih kuat? tidak lagi, mereka sudah lemah...sebagai bangsa kuli yang senantiasa dibelenggu dengan informasi terbatas pasti tidak bisa menggalang kekuatan melawan. mereka tidak memiliki hak kuntuk merdeka. Seandainyapun mereka tahu hak itu ada bagaimana mereka memperjuangkannya? Hanya organisasi yang tertata dengan baiklah menghasilkan pemimpin yang baik pula. Pemimpin tidak hadir dengan instan, tetapi menjalani proses naik turun barulah ada orang yang bisa membawa pembebasan. Israel tidak terorganiser..jadi sulit melahirkan pemimpin.
Tetapi Allah melepaskan mereka dengan melakukan perubahan kepemimpinan di para penjajah. Dalam perubahan itulah Israel merdeka. Itu yang diingat oleh orang Israel, bahwa Tuhan mampu melakukan perkara-perkara besar, mampu melakukan perkara-perkara ajaib. itulah yang dinamakan  the miracle of God, rahasia kekuasaan Allah. Pemaszmur mengatakan kala itu Israel seperti bermimpi, dan kemudian mulutmereka penuh sennyuman dansorak sorai. Mendapat air melimpah ditengah padang gurun.

Tindakan Allah bisa jauh melompati logika manusia, kalau Allah hanya mampu bertindak dalam logika apakah perbedaan kuasa Allah dengn kuasa manusia? dan hingga kini keajaiban-keajaiban itu masih berlaku, termasuk ditengah dunia logis sekarang ini. Bahwa Allah melakukan hal luar biasa untuk membantu kita, sehingga kita melihat perbuatan Allah yang ajaib.
Jadi mengingat perbuatanNya yang ajaib itulah yang paling perlu kita pahami. Tentu seiring dengan itu kepasrahan kepada kuasa Allah yang akan mengatur jalan hidup kita harus kita ambil.
Kalau Israel mampu dibebaskan dari cengeraman para algojo Babel, apakah membalikkan tanah tandus menjadi subur, atau memberkati padi yang jumlahnya sangat sedikit tapi kemudian mendapat hasil beratus kali lipat tidak bisa? tidak mungkin? bisa...mungkin. Oleh karena itu jangan sesekali ada kata menyerah. berhenti.
Pernah kami mengalami keadaan yang sama, saat kami harus pindah dari pelayanan pertama ke pelayanan kedua di daerah pedalaman. sebenarnya dapat dikatakan kami dalam keadaan kuatir pada saat itu mengingat jemaat yang kecil di pedalaman lagi, rumah tidak dialiri listrik, dan pekarangan menghutan. Tau bagaimana Tuhan menyelamatkan kami? tiga bulan sebelum pindah ada seorang penatua yang menawarkan diri membuat penanaman cabe bagi hasil. saya memberi sejumlah uang nanti hasilnya dibagi dua, karena dia yang mengerjakan dia berhak 50% dan karena saya pemodal saya berhak 50% juga. sebenarnya saya tidak terlalu berharap atas usaha itu karena uang yang saya keluarkan untuk penanaman cabe  waktu itu memang sangat sedikit. Kuasa Tuhan baru kami rasakan setelah kami berada di daerah terepncil itu, saat keuangan kami menipis hingga beli beras dan susu untuk anak tidak ada, tiba-tiba ada seorng mengetok pintu dan memberikan hasil cabai yang ditanam tiga bulan sebelumnya. luar biasa karena  satu tahun kami dibantu hasil cabe tersebut.
Tangan Tuhan memang tidak kelihatan saudara, tetapi tangan itu mampu menghilangkan kekuatiran kita. Mampu menyiapkan pesta besaar bagi kita, mengisi dapur kita dengan aneka makanan lezat, menyembuhkan luka batik dan penderitaan kita yang lain.  Memang harus ada usaha saudara, usaha itu ibarat wadah penampungan berkat Tuhan. Kalau pun kita berdoa agar Tuhan mendatangkan hujan, tetapi kalau kita tidak menyiapkan ember untuk menampungnya, maka sia-sia jug hujan tersebut. Usaha adalah  ember penampung bagi berkat-berkat Tuhan. Kita harus mengupayakan pengolahan tanah dan menabur benih...kelak kita lihat bahwa Tuhan memberkatinya sehingga orang yang berurai ari mata kala menanam benih suatu saat akan tertawa membawa berkas-berkas padi hasil jerih lelah dean doa kita. 
Ketahuilah bahwa Allah itu kasih, memelihara hidup kita setiap saat. Yesus mengungkapkan dengan sangat mengesankan agar kita tidak kuatir akan hidup ini. Dalam Mat 6:25 hingga 35 Yesus menunjukkan kasih Allah yang memberi kehiduoan bagi burung burung bahkan bunga-bunga di kebun. burrung yang tidak bekerja seperti manusia mendapat bekal hidupnya dari Tuhan, bahkan bunga-bunga yang berumur pendek itu juga dilengkapi dengan pakaian indah lebih indah dari pakaian raja-raja yang duduk di istana. Manusia lebih dari semuanya itu...Tuhan mengasihi kita. Kasih yang senantiasa mengalir tanpa henti seperti sungai besar yang melimpah airnya sepanjang tahun.

Minggu kita disebut minggu judika, dari kata judicium yang berarti ujian meja hijau. Kalaupun kita mengalami beban-beban berat yang kita anggap sebagai ujian, mampoukah kita bersuka cita megingat kasih Bapa yang sangat luar biasa? yang akan melepaskan kita dari segala kesulitan tersebut? percayailah Dia dan serahkanlah beban itu kepadaNya agar kita dilonggarkan: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." (Mat 11:28-30)


0 komentar:

Posting Komentar