Rabu, 05 Juni 2013

KASIH ALLAH YANG MENGHIDUPKAN
Pdt. Elson Lingga MTh
Kembali lagi khalayak ramai menjadi saksi kebesaran kuasa Yesus. Setelah peristiwa penyembuhan hamba seorang perwira di Kapernaum yang sangat luar biasa kini mreka menyaksikan peristiwa yang paling spektakuler, menghidupkan seorang muda yang mati, anak seorang janda di Nain, satu desa kecil yg masih mengenakan nama ini di daratan Yizreel, beberapa km sebelah selatan Nazaret, di pinggir Hermon kecil, dan umumnya diterima sebagai tempat cerita dalam Injil. Kenapa kita katakan ini spektakuler? bukankah mati adalah akhir? kalau akhir dari untaian kata adalah titik, maka akhir untaian kehidupan  suka duka, hitam putih atau apapaun namanya, adalah mati. kalau sebelum seseorang tiba ke kata mati, seandainya dia dalam keadaan sakit, maka segala upaya beruka proses medikasi akan dilakukan bahkanbila penting hingga ke negeri yang jauh. Bukankah anda bisa melihat betapa ramainya warga negara Indonesia yang berkunjung ke Penang Malaysia? mereka bukan pelancong-pelancong yang akan membelanjakan uangnya berbelanja di mal-mal itu. kalau yang seperti itu dimana mana juga ada hehehe.....mereka kesana berobat...menggeser ke dekatan ke kematian agar semakin jauh. Untuk sebuah keadaan bernama sembuh, orang rela melakukan apa saja mulai dari menjual harta meminjam untuk biaya, bahkan hingga yang tidak rasional jatuh ke praktek klenik.
Namun kalau sudah mencapai ajal, air matalah yang berurai sebab kematian tidak mungkin dilawan dengan alat apapun, dia adalah lawan yang paling kuat dari  seorang kaya, jenderal, bahkan raja yang paling berkuasa sekalipun. Seorang raja yang paling berkuasapun, yang memiliki prajurit terlatih menjaganya dari musuh-musuhnya, tetapi kalau kematian datang semua prajurit tak sadar bahwa rajanya telah dibunuhnya. Sejuta tentara tak kan mampu mengusir kematian. Puluhan tahun silam ditemukan seorang petani China, waktu sedang memperbaiki saluran air sawahnya, potongan patung seorang prajurit. setelah diadakan penggalian ternyata ada hampir 9000 ribu patung prajurit bernama terakota, dalam keadaan bersiap. Patung-patung terakota itu rupanya adalah deretan prajurit yang mengawal seorang kaisar yang mati. Kaisar Qin Shi Huang Ti, yang wafat thn 210 SM  menyuruh membangun terakota sebagai perlawanan kepada musuh musuhnya dan juga  kematian, tetapi tetap juga dia mati... semua manusia sekuat apapun, seberkuasa apapun, sekaya apapun tetap akan ditaklukkannya. oleh karena itu jangan sombong ya...sebab takaran umur kita sudah ditentukan yang diatas hehehe..

Tetapi kalau yang kaya, yang berkuasa, tentu kala jatuh sakit masih banyak upaya yang bisa dilakukan...seperti yang saya katakan tadi berobat hingga ke negeri yang jauh. Untuk mengobati matanya yang semakin membuta presiden kita Gusdur dulu berobat hingga ke Baltimore Amerika, sebab disana ada rumah sakit khusus mata palingt top di dunia. Untuk cangkok hati, mentri Dahlan Iskan sampai juga ke negeri China... tapi bagi seorang janda yang kehilangan anakmudanya ini, apa yang bisa dia perbuat. Kalau dia bisa saat anaknya sakit pasti dia upayakan, sebab bagi orang Israel kalau dia seorang janda dan tidak punya anak  sudah pasti  dia akan kehilangan hak atas warisan-warisan dari keluarga mendiang suaminya, terutama pembagian tanah. Jadi dalam peristiwa ini janda yang malang tersebut kehilangan dua hal sekaligus, kehilangan anak  dan kehilangan warisan. Inilah poin yang membuat peristiwa ini menjadi sangat spektakuler..

Dalama teks ini diterangkan bagaimana duka yang terjadi di kampung tersebut saat  seisi kampung mengantarkan mayat itu menemani janda yang berduka tersebut. Rasa emphati sesama tentu meringankan beban janda tersebut, sebab mereka mengetahui betapa pedihnya hidup yang akan dijalaninya ke depan. Tetapi Yesus disaat yang tepat menyelamatkannya dari dua duka cita tersebut. Yesus pun  melihat Janda itu, dan tergeraklah hatinya oleh karena belas kasihan, lalu ia berkata jangan menangis (ay 13), kemudian menghidupkan anak muda itu dengan berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" (ay. 14)
Rasa belas kasihan Yesus adalah simpaty yang berbarengan dengan kasih agape yang dimiliki Yesus yang rela mengorbankan diriNya demi keselamatan umat manusia, welas kasih yang menimbulkan mujizat luar biasa. Kasih seperti itulah yang membangkitkan pemuda itu, dan amatlah sukacitanya janda trsebut beserta seluruh warga kampung tersebut. Ayat 16 berbunyi: Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
Saudara yang kekasih dalam Kristus melalui renungan ini kita bisa mengambil beberapa poin:
1. Allah adalah bapa bagi anak yatimpiatu dan pelindung bagi para janda (Mazmur 68:6). mereka berada dalam pemeliharaan dan perlindunganNya yang khudus (Kel 22:22-23; Ul 10:18, Mazmur 146:9; Amos 15:25). 
2. Yesus membangkitkan pemuda Nain itu sekaligus menjadi seruang bagi pemuda masa kini agar terbangun dari tidur yang liar saat mereka "mati" dalam godaan dunia ini. Yesus mengasihi pemuda....
3. Yesus adalah bapa kita yang mampu menghapus air mata penderitaan kita dalam konteks duka apapun, bukan hanya karena kematian, tetapi bisa saja derita karena kemiskinan kita, karena kita masih dalam status menanti sesuatu yang kita idam-idamkan namun penantian yang belum juga tiba...deria karena penyakit yang tak kunjung sembuh dan....banyak hal. 



1 komentar:

  1. Terimakasih ya Tuhan atas belaskasihan Mu kepada saya, berkatilah aku agar aku semakin setia dan berteguh akan kasih M.

    BalasHapus