Minggu, 10 November 2013



KEMATIAN

Senyuman yang pupus dihempas karang
Ketika  gejolak amarahmu  menjilat pudar berani kami
Dan kutemukan tak satupun  bertahan di ujung harap ini
Pun mereka yang  berkuasa gagah perkasa di atas timbunan harta

Sekali kau bentak  dengan auman sinabung,
Atau hembusan nafasmu merampas nyawa dan harta  di Filipina,
Menggigillah para jawara ketika Banten kau kejutkan dengan Tomet
Ah bau kematian  adalah aroma ganjil yang selalu tercium, menegangkan.

Ternyata kau lebih kuat dari siapapun,
Dari raja-raja yang garang mengatakan dia perkasa
bahkan dari  tentara di Malinau yang kau sapu dengan desahan saja.
Dari hartawan yang katanya mampu membangun shelter

Kami  hanya titik yang mengarah ke ketiadaan,
Sebutir debu yang akan dihembus angin
Sebutir embun yang dengan cepat menghilang
Hanya Engkaulah Tuhan yang menganggap aku berharga…







0 komentar:

Posting Komentar