Senin, 16 Desember 2013



THEOLOGI  PERJANJIAN BARU
Leon Morris
Penerbit : Gandum Mas
Thn. 1996


Sinoptis dan Kisah Rasul
Sangat penting melihat Injil sinoptik sebagai salah satu bahasan teologi mengingat bahwa Injil tersbut merupakan dasar kekristenan yang memuat ajaran yesus, dan menganudung tulisan tentang hidup kematian dan kebangkitan Yesus. kenapa tidak membahas Yohanes? Karena Yohanes agak beda, sementara Kisah Rasul memang merupakan buah karya dari Lukas juga.
Markus
Dengan jelas ia memulai tulisannya dengan: Inilah permulaan Injil tentng Yesus  Kristus Anak Allah. Artinya inilah awal dari kabar baik, yang berarti juga kabar baik mengenai Yesus Kristus, kepada manusia.  Lebih real  Markus menjelaskan : Waktunya telah genap, Kerajaan Allah sudah dekat (1:15). Mngenai kerajaan Allah Markus menerangkan dengan sangat focus dengan hubungannya dengan eskatgologi, dengan menrangkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Yesus mengajarkan hakekat kerajaan itu dan kedatangan Yesus, tanpa melihat spekulasi-spekulasi yang sudah terjadi pada waktu itu. Hugh Anderson  mengatakan: Bagi Yesus segala sesuatu berada dibawah konsep Kerajaan Allah tersebut, dan pemerintahan Allah sedang menjelma. Kedatangan Kerajaan Allah tersebut sangat mutlak dan tanpa embel-embel. Itulah yang diungkapkan dalam Markus 1:15 tersebut.
Seruan akan kedatangan Kerajaan Allah tersebut harus mendapat sambutan dari manusia supaya percay, bahwa untuk injil sangat berharga  dan tidak mustahil orang akan kehilangan nyawa untuk Injil tersebut (8:35). Bagi Markus kabar baik tersebut adalah karena Allah telah bertindak dengan benar bahwa kasih karunia Allah menyelamatkan  kita, dan olehnya kita memperoleh hidup. Oleh karenanya proklamasi Injil bagi semua bangsa  (13:10) adalah tugas setiap orang percaya. Yesus berperang dengan kekuatan iblis lewat pencobaan, segera setelah Yesus mendapat babtisan (1:12-13). Memang tidak diterangkan secara panjang lebar tentang pencobaan itu, yang oleh Matius dan Lukas menguraikan lebih luas, namun jelas penekanan akap perlawanan itulah yang menonjol. Perlawanan itu adalah perlawanan tanpa akhir. Terdapat 11 kali Yesus berbicara tentang roh jahat yang menentang Yesus. Kemudian jelas pula bahwa Yesus memilih para murid, berbeda dengan para rabiyang biasanya muridlah yang memilih para muridnya.
Yesus Sang Manusia: Markus menggambarkan Yesus sebagai manusia yang direndahkan, walau pun Dia bijaksana orang mengingat bahwa Dia orang rendah sebagai anak tukang kayu (bnd 6:1-6).  Andrson mengatakan bahwa sulit bagi manusia percaya karena adanya hubungan Yesus dengan keluarganya. Markus juga menunjukkan  kemanusiaan Yesus pernah gusar (10:14), marah dan sedih (3:50) bahkan  mengatakan parousia tidak mengetahui kapan datangnya (13:32). Yang tak kalah pentingnya bahwa Markus mengisahkan kematian dan kebangkitan Yesus sekitar seperlima dari Injilnya. Tidak ada penulis Injil lain yang paling jelas mengisahkan peristiwa salib dan kebangkitan. Bagi Markus, Yesus adalah seorang guru (12 x dalam Markus) bakan kata mengajar ada 17 kali.
Anak Allah: Markus mengawali dengan mengatakan bahwa Yesus adalah anak Allah (1:1),  dan pada puncak penderitaannya di kayu salib, periwira itu juga mengatakan : “Sungguh orang ini adalah Anak Allah” (15;39). Markus menegaskan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Ia ingin mejelaskan bahwa Yesus memiliki hubungan yang istimewa dengan Allah. Bahkan dari mulut setan sendiri ada pengakuan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang maha tinggi (5:7) pengkuan ini sendri datang dari Yesus juga ketika pengadilan terakhir menanyakan apakah dia Mesias anak dari yang terpuji? Yesus menjawab Akulah Dia (14:61-62).
Anak Manusia: Kesemua Injil memuat pengakuan Yesus bahwa Dia adalah Anak Manusia. Ditemukan 80 kali yang merupakan pengakuan Yesus sendiri. Tidak mudah mengungkap pengertian kata tersebut yang diambil dalam bah Aram  Bar-nasha yang biasanya berarti manusia. Tetapi jauh dalam Daniel pengakuan itu ditemukan dimana diungkapkan : anak manusia dengan awan-awan…(Daniel 7:13-14, bnd. Mrk 13:26)). Moris menyimpulan pemakaian gelar tersebut, karena gelar terseut jarang dipakai dan tidak mengacu kepada satu bangsa sehingga tidak mengundang gejolak politis, kemudian lebih mengacu kepada gelar ilahi daripada manusiawi.  Dengan nama tersebut mau dikatakan juga bahwa Dia menanggungkelemahan-kelemahan kita.
Kristus:
Walau telah umum dkenal bahwa Yesus  adalah Kristus yang diurapi, tetapi itu kurang dikenal pada masa hidup Yesus. Terbukti Markus  memakainya hanya 7 kali. Dapat dimengerti bahwa Markus tidak memakai nama tersebut karena konsepnya tidak sesuai dengan pemahaman Mesias pada masa Yesus, bisa mengundang kesalah pahaman. Tetapi dalam poembukaan Injil Markus dikatakan : Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus (1:1). Ada beberapa kali Yesus mengusir setan, dan setan itu mengungkapkan dia Yesus Mesias, tetapi kemudian Yesus menyuruh setan itu diam( 1:34; 3:12). Ada dugaan itu diungkapkanYesus agar jangan ada yang salah faham, namun Wrede, mengungkapkan bahwa rahasia kemesiasan Yesus diakui Yesus sendiri, walaupun dia menyuruh untuk merahasiakannya merupakan hasil peredaksian kemudian. Ada banyak mengkritik pendapat Wrede tersebut dan mengatakan ungkapan itu bukan hasil peredaksian kemudian, tetapi utuh dari Markus sendiri, dan Yesus sesungguhnya belum sadar ketika itu bahwa dirinya adalah Mesias. Tetapi sekali lagi digaris bawah Yesus meminta merahasiakannya karena Yesus kuatir bahwa mereka tidak memahaminya susuai dengan yang dipahami Yesus sendiri.
Kerajaan Allah:  Bahasan mengenai Kerajaan Allah jauh lebih mencolok dalam matius dan Lukas, tetapi penulisan Markus juga sangat menarik. Pada awal ketika Markus memulai Injilnya bahwa Yesus datang memberitakan Injil Allah,dia mengatakan : Waktunya telah genap, kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah pada Injil (1;14-15). Kerajaan itu memang berkaitan dengan kabar Baik dan kedatangan Yesus yang untuknya orang harus bertobat. Kata basileia lebih berarti pemerintahan dari pada teritori kekuasaan. Jadi lebih merujuk pada Allah yang bertindak. Keunikan Kerajaan Allah adalah, bahwa yang masuk kedalamnya harus memiliki sifat seorang anak (10:14-15) yang tidak berdaya dan pasrah. Setimpal dengan itu sulit bagi orang kaya masuk ke ke dalam (10:23-25). Tentang Kerajaan Allah Yesus mengindikasikan perkembangan yang diam-diam, seperti benih yang tumbuh (4:26-29), berkembang mulai dari yang sangat kecil sepeti biji sesawi  hingga besar tiada tara(4:30-32).
Iman: Bagi orang yang akan mengikut Dia harus bertobat dan memiliki iman (1:15), mereka harus meninggalkan masa lampau yang penuh dosa. Peranan iman bagi Markus sangat berarti, lihat berapa kali Yesus mengatakan : Imanmu telah menyelamtkan engkau (5:34; 10:52), juga mengatakan: jangan takut percaya sajalah (5:36), tolonglah aku yang tidak percaya ini (9:24). Ini juga menunjukkan Yesus menerima iman yang kecil, orang yang rendah hati. Yesus juga menegor orang yang tidak percaya (4:40). Sering Yesus membuat tanda mujizat,  karena Dia adalah Tuhan, mujizat itu tidak memaksa orang percaya  (6:2)
Makna Salib:  Markus menunjkkan bahwa Salib merupakan pusat Injilnya, semua pemberitaan Injilnya mencapai puncaknya pada pemberitaan kematian dan kebangkitan Yesus(14:36), dan kematiannya itu perlu (8:31; 14:31). Kematian itu sendiri bukanlah kematian yang biasa, terlihat dari peristiwa  terjadinya gelap gulita  (15;31), terbelahnya tirai Bait Allah (15;38) dan ungkapan perwira bahwa Yesus adalah Anak Allah (15:39). Markus tidak menerangkan maknanya, telah cukup dengan menerangkan kematian itu saja dengan segala kekhususannya.  Betapa mengerikan kematian tersebut, sebab Allah Bapa yang mendukungnya selama pelayanannya kemudian meninggalkanNya (15:34).  Dengan cerita kematian ini Markus juga menerangkan eskatology yang penting (Markus 13) bahwa Yesus yang tersalib itu telah mengalahkan kematian dengan kebangkitanNya sehingga dapat dikatakan Injil markus bukan berfokus pada tragedy yang suram tetapi  kemenangan yang luar biasa.
Injil Matius
Dalam Matius kita menemukan jumlah ajaran Yesus yang meningkat. Kalau ditotal Matius itu ada satu setengah kali Markus. Hampir semua isi Markus ada dalam Matius, sementara bagian yang lebih itu adalah ajaran. Terdapat bagian panjang: Khotbah di Bukit (5-7); Pengutusan ke duabelas murid (10);  Perumpamaan tentang Kerjaan Allah (13) kehidupan dalam kalangan Kristen (18) dan parousia (24-25). Matius lebib memiliki banyak perumpamaan (17 perumpamaan) dibanding Markus. Matius menaruh rasa hormat yang tinggi pada Yesus sehingga dia menghilangkan amarah Yesus (3:5; 10:14) tidak ada tuduhan Yesus tidak waras sperti pada Markus (Mrk 3:21) Sikapnya atas kedua belas rasul juga luna, dengan tidak ada mencantumkan ketidak tahuan dan kebingunan mereka  (bnd Markus 9:6, 10, 32). Ditemukan ada sifat keyahudia dalam Injil ini seperti pada pajak Bait Allahh  (17:24) tali sembahyang (23:5) keabsahan Hukum Taurat (5;18-19), ajaran kaum Farisi patut diikuti (23:2-3) dll.
Pembukaan Injil Matius:  menarik bahwa Injil Matius dimulai dengan silsilah Yesus, merupakan judul (fsl 1). Gelar Yesus Kristus hanya dipakai 1 kali saja, dan memakain nama Yesus sebagai nama yang bersifat manusia ada 150 kali. Ada Mesias anak Daud menunjukkan Yesus keturunan Daud. Silsilah disusun menjadi 3 bagian  masing masing terdiri dari 14 generasi. Dan hanya ada 13 nama pada kelompok ketiga yan gmencakup priode 500 tahun. Ada yang mengatakan agar menafsir 14 tahhun menjadi 2 x 7 sebagai jaman menjelang sempurna yakni zaman Mesias. Nama Abraham menghubungkannya kepada masa leluhur. Matius menggambarkan Yesus sebagai yang lemah lembut dan rendah hati ( 11:29), dan memanggil orang-orang biasa menjadi muridNya. Di dalam silsilah juga ada 4 orang wanita, tetapi bukan tokoh terkenal seperti : Sarah, Ribka, Rakhel dan Lea, nama keempatnya tidaklah begitu istimewa justru orang berdosa seperti Tamar (ay.3) yang melahirkan anak dari mertuanya. Rahab (ay.5) seorang pelacur dan istri Uria (ay.6) seorang pezina. Maksud Matius mencantumkannya adalah bahwa kita hidup di dunia penuh dosa dan Matius menunjukkan bahwa leluhur orang Israel adalah orang berdosa yang terkenal.
Yohanes Pembaptis:  Yohanes hadir adalah untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan.  Seeorang asketis yang keras (3:4) maka mengharuskan muridnya berpuasa (9;14). Bagi Yohanes bertobat adalah menghasilkab buah dari pertobatan itu sendiri. Yohanes  memberitakan Kerajaan Tuhan sudah dekat (3:2). Bahkan dia  oleh Yesus mengatakan adalah Elia yang di nubuatkan (11:14; 17;10-13). Thema penghukuman muncul terus dalam nubuat-nubuat Yohanes, tentang murka yang akan datang (3:7) yang sudah sangat dekat (3:10). Matius menjelaskan  kedatangan kerajaan berarti pembangunan suatu jalan keselamatan  dari dosamelalui apa yang akan dikerjakan Yesus, tetapi juga berarti hukuman bagi orang yang tidak bertobat.
Ajaran tentang Allah: Matius menuliskan Allah sebagai yangmaha kuasa terus aktif dan  Allah yang hidup (16;16; 26:63). Cara Allahh bekerja pertama adalah mengutus Yesus melalui seorang perawan. Allah bekerja istimewa untuk tujuan yang istimewa. Itu dikatakan mealui mimpi (1:20) ini adalah penggenapan nubuat (Yes 7:14). Dengan ini mau dikatakan bahwa Allah beserta kita (1:23). Kunjungan orang Majus meruakan fakta penyertaan Tuhan, dari mereka Yusuf tahu rencana jahat Herodes dan menuntun para Majus untuk pulang tidak dari jalan semula (2:12), bahkan Tuhan menuntun agar Yusuf membawa bayi itu kie Mesir (2:13-15). Ajaran pokok tentang Allah menunjukkan bahwa Allah adalah Bapa,  murah hati dan penuh kasih (ada 44 kali, sementara Markus hanya 5 kali dan Lukas 17 kali). Dengan ungkapan Bapa kami yang disorga, menunjukkan Bapa yang maha agung atas semua manusia. Pemeliharaan Allah menjangkau seluruh ciptaan sebab Dialah yang memberi makan burung-burung dan pakaian indah pada tanaman ( 6:26-30). Dia memperhatikan orang orang kecil dan menyampaikan penyataanNya pada mereka (11:25).
Pribadi Yesus: Ajaran tentang Yesus mendominasi Injil Matius. WD Davies menjelaskan bahwa tujuan Matius  adalah menerangkan mengenai Yesus  sebagai Tuhan  atas komunitasNya, Yesus menjadi Musa baru bagi mereka dari gunung Sinai yang baru. Berulang kali Matius memberitakan penggenapan nubuat dalam kehidupan Yesus, ini sudah dimulai sejak awal (1:22-23). Dalam kesengsaraanNya matius menunjukkan penggenapan Kitab suci (27:46), bahkan dalam Yesus Hukum Taurat itu telah digenapi (5:17-20). Yesus bukan seorang yang tunduk pada Hukum Taurat, melainkan oknum yang menjadi pusat pemberitaan Alkitab secara keseluruhan. Matius melihat Yesus sebagai sosok yang berkuasa membuat tanda mujizat (ada 21 mujizat, lebih setengahnya mengenai penyembuhan). Kisah kisah itu lebih pendek dari  tulisan Markus, dengan kesimpulan bahwa Matius lebih mengutamakan makna teologis dari persitiwa mjizat itu sendiri. Mujizat itu merupakan aba-aba bahwa Mesias itu telah datang. Dia yang lebih besar dari nabi-nabi dan raja-raja seperti Salomo. Dengan melihat mujizat itu maka kita melihat Allah yang bekerja di dalamNya. Mujizat itu juga merupakan dorongan pengakuan seperti  kemudian para murid mengatakan “Sesungguhnya Engkau Anak Allah” (14:33).
Anak Allah: Matius lebih sering menggunakan Anak Allah dari pada Markus (walaupun gelar Anak Manusia sangat penting bagi Markus). Matius memakai itu pada saat baptisan (3:17), transfigurasi (17:5), dan kematian  Yesus (27:54). Matius juga memulai dengan nubuat Hosea yang mengatakan “Dari Mesir kupanggil AnakKu (2:15 bnd Hosea 11:1) itu berarti dengan jeli Matius melihat penggenapan nubuat dan keyakinan  yang mendalami  bahwa Yesus mempunyai hubungan  khusus dengan Allah.
Anak Manusia: Mujisat yang dilakukan Yesus  (12 mujizat) (4:23-25; 8:16) mendorong pengenalan dan pengakuan Petrus  akan pribadi Kristus yang sesungguhnya. Barulah kemudian Yesus  mengajarkan akan tibanya masa penderitaan dan kematian Kristus, susudah pengajaran itu semakin sering Yesus memperkenalkan dirinya sebagai Anak Manusia. Pemakaian itu erat hubungannya dengan missi Yesus sebagai missi yang bukan saja menderita demi orang berdosa tetapi juga demi kemuliaannya. Pertanyaan Yesus di Kaesarea Pilipi  Yesus mengevaluasi kehadiranNya dengan menanyakan siapakah Anak Manusia itu? (16;13)? Ini  berhubungan dengan penerimaan dan penolakan Yesus yang pada puncaknya  bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan (16:21).
Kristus (Mesias):  Matius memakai 5 kali dalam pembukaan Injilnya (1:16, 17, 18; 2:4, 11:2). Dalam uraian-uraian pengajaran dan perjalanan Yesus, istilah Kristus jelas merupakan suatu gelar yang kemungkinan besar merupakan nama diri, yang berarti “Yesus yang diurapi, Meisas”.
Anak Daud:  Jelas anak Daud merupakan gelar yang sangat terhormat, yang berkaitan erat dengan arti kalau memanggilnya sama dengan pengakuan dirinya sebagai Mesias. Hal itu sangat beralasan karena Daud adalah raja yang paling dihargai di Israel, dengan demikian orang yang disebut Anak Daud adalah orang yang diharpkan bertindak seperti Daud yang memberi makna politis akan missi pelayananNya.
Kerajaan: Berbeda dengan Markus Lukas lebih senang memakai istilah Kerajaan Allah dari pada Kerajaan Sorga seperti dipakai Injil Markus (kata ini dipakai 32 kali). Dengan uraiannya dengan jeli kita dihadapkan bahwa kedatangan Kerajaan Allah itu sudah dekat di dalam kehadiran Yesus, tetapi nbukan dengan pasukan militer tetapi dengan kelemah lembutan dan rendah hati. Tentang memasuki Kerjaan Allah itu bisa kita dalami dengan cerita par pekerja Kebun anggur (20:1-16), bahwa kita tidak bisa memasukinya dengn kerja keras, tetapi hanya dengan belas kasihanNya. Tentang kedatangan Kerjaan itu ada orang mengatakan sudah datang (realized escatology) tetapi ada pulayang mengatakan masih akan datang. Mengenai ini semua ahli tidak semufakat.
Perumpamaan-perumpamaan tentang Kerajaan: Lebih dari 2/3 ajaran Yesus disampaikan lewat perumpamaan, perumpamaan tentang Kerajaan sangat khusus dan  sangat menarik berbicara mengenai kerajaan yang sudah dan akan datang  walaupun masih kecil seperti biji sesawi tetapi nanti semakin besar (13:31-33). Perumpamaan – perumpamaan itu memberi tahu adanya masa krisis sebelum parousia seperti diceritakan dalam kisah sepuluh gadis, pencuri, hamba yang menantikan tuannya.
Kisah Kesengsaraan: Sebagaimana para bapa gereja mengatakan sangat jelas bahwa Yesus yang menderita dihubungkan dengan Yesaya 53, dimana hamba yang benar akan membenarkan banyak orang (Yes 53:11), jelaslah konsep kesengsaraan itu dimulai ketika Yesus merespon pertanyaan Yohanes pembaptis dlm Matius 3:14-15. Ucapan Yesus tentang waktunya “mempelai itu iambil dari mereka” (9:15) merupakan suatu nubuat yang gamblang tentang kesengsaraan itu. Kenyataan kesengsaraan baru jelas ketika Yesus mengatakan bahwa “dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserhakan untuk disalibkan”(17:22-23), dan kemtian itu bukanlah akibat muslihat Kayafas atau kekuasan militer, tetapi karena kehendak Allah. Jadi ketika Yesus mengatakan : Jadilah kehendakMu (26:42) dan “Waktuku-Ku (kairos) hamper tiba” jelas menuju penyelesaaian keselamatan tersebut.
Kemuridan: Yesus memanggil murid-muridnya, berbeda dengan guru lain yang muridnya berusaha berdebat dengn guru dan menjaga tradisi, murid Yesus justru tidak menjaga trdisi itu. Namun mereka akan mengorbankan sesuatu, memikul salibnya  dan kehilangan nyawa demi Yesus (16:24-25). Mengikut Yesus sifatnya radikal, misalnya masalah makanan haram-halal.
Misi ke 12 Rasul: Yesus menyuruh para murid berkeliling untuk memberitakan Injil ke bangsa Israel (10:55) dengan tidak membawa perbekalan, sebab Allah akan memelihara mereka. Mereka tidak boleh mengharap bahwa orang akan menerma mereka, bahkan Yesus mengatakan mereka diutus seperti domba ke tengah serigala.
Jemaat: Dari keempat injil, Matiuslah yang memakai istilah jemaat (ekklesia) (16:16-19; 18:15-18). Kisah bagaimana dialog Yesus dengn Simor yang pada puncaknya mengatakan: berbahgialah kau simon…engkau adalah Petrus (petros) diatas batu karang ini aku akan mendirikan jemaatKu..”(16:16-19). Kalau dimaknai maka batu karang itu adalah Petrus sedang mengaku imannya kepada Yesus.
Injil Lukas dan Kisah Para Rasul
Kedua karya ini merupakan karya Lukas yang tidak pernah diragukan, yang sering dianggap sebagai seorang sejarawan, namun kemudian harus dipandang sebagai seorang teolog. Lukas sangat penting karena tulisan sejarahnya, tetapi dibalik tulisan yang besar itu terkandung tujuan teologis yang serius.
Allah yang Mahakuasa:  salah satu teologinya adalah Allah yang maha kuasa. Kuasa yang mahatinggi itulah yang menaungi Maria sehingga yang dia lahirkan “akan disebut kudus, Anak Allah” (1:35). Bagi Lukas kuasa Allah itu tidak terbatas, dan ia bersukacita karena kuasa tersebut telah dinyatakan dalam karya penyelamatan melalui Kristus.
Kerajaan Allah:  Ungkapan Keajaan Allah (32 kali) juga sangat penting bagi Lukas, dan merupakan tema yang tetap dalam pemberitaan Yesus, sebab  pemberitaan Injil dari desa ke desa, dari kota ke kota Ia membertiakan Injil Kerajaan Allah. Untuk memberitakan Kerajaan Allah Yesus lebih dahulu membuat tanda mujizat seperti memberi makan 5000 oleh belas kasihan, namun kemudian dia memulai memberitakan soal Kerajaan Allah itu. Untuk menerima Kerajaan Allah ada dua pilihan menerima atau menolak, tetapi yang menolak suruhan injil akan mengkebaskan debu di depan pintu, dan ini berarti malapetaka (10:11). Memang menerima Kerajaan Sorga adalah mahal meninnggalkan harta bahkan sanak keluarga (18;28-30), tetapi kemudian mereka akan menerima banyak berkat di dunia dan hidup kekal di dunia yang akan datang. Perihal waktu kedatangannya Yesus mengatakan “sesungguhnya kerajaan Allah ada dianntara kamu” – entos hymon – (17:20-21) seolah olah menunjukkan peristiwa batiniah (bnd  Rom 14:7), dengan pengertian bahwa Kerajaaan itu telah datang di tengah-tengah mereka. Dialah yang membawa datang Kerajaan itu.
Allah Berkarya Melalui Kristus: Bagian penting dalam pemahaman Kristen bahwa dalam kehidupan, kematian  dan kebangkitan Kristus, semuanya adalah Karya Allah. Allah juga aktif dalam mujizat-mujizat Kristus. Itu menandakan adanya keilahian Kristus juga. Lukas mengindikasikan masa Gereja awal yang terguncang pada kematian Yesus, tetapi sesudah kebangkitan, semua pandangan sudah berubah. Lukas mengatakan bahwa Allah sendirilah yang mengerjakan kebangkitan itu. Semuanya itu terjadi oleh Allah untuk keselamatan universal yang dibawa oleh Yesus. Itulah yang membuat dan menginspirasi jemaat Kristen untuk bergerak. Allah pada giliran kemudian bekerja melalui orang beriman, terbukti dengan keberangkatan  para Rasul menunaikan pemberitaan kabar kesukaan, seperti Paulus  dan Barnabas berangkat ke Antiokia (Kis 13:2). Mereka kemudian diterima di Antiokia, itu semua karena Allah telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa (Kis 14:27)
Allah Juruselamatku:  Kisah salib adalah rencana keselamatan Allah (Kis 2:23). Nubuat Yesus yang mengatakan “ Aku datang untuk melemparkan api ke bumi”  mengacu pada hukuman atas manusia karena ketidak percayaan mereka. Nubuat akan Kematian Yesus tertulis dalam Lukas 13:32 mengatakan “…pada hari yang ketiga, Aku akan selesai”. Kata harus menunjukkan kondisi yang diterima Yesus dalam penderitaan kematianNya seperti dikatakan:”Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini” (17:25). Sama juga seperti. Keselamatan yang didapatkan orang percaya terjadi juga dalam kenyatan ibadah ketika Lukas mengatkan : Tuhan menambahkan kedalam Jemaat orang-orang yang diselamatkan Kis 2:47), dan Injil itu sendiri adalah Injil kasih Karunia Allah (Kis  20:24).
Kasih Setia Allah:  Dalam Lukas 1:78 disebutkan rahmat dan belas kasihan Allah, yang menunjukkan bahwa Allah bertindak dengan penuh belas kasihan.  Belaskasihan Allah nyata kepada keseluruhan mahluk, burung pipit  tidak dilupakannnya (12;6), memeberi makan burung gagak (12:24) dan mendandani tanam-tanaman (12:27-28). Dengan ayat tersebut mau ditekanlah bahwa kasih setiaNya lebih kepada manusia. Belas kasihan nyata juga dalam pengampunan dosa (18;130; 7:47). Allah yangmelawat umatNya (7:16) adalah menunjukkan belas kasihanNya.
Ajaran Mengenai Kristus
Melalui tulisan Lukas kita telah menerima laporan  mengenai pelayanan Yesus. Salah satu kesan yang menarik adalah bahwa Lukas menggambarkan Yesus sebagai sahabat orang berdosa, seperti dia lakukan kepada pemungut cukai (7:34). Kata sahabat dipakai Lukas dengan philos muncul 15 kali. Ini memunculkan bahwa Yesus adalah sesame kita manusia, bertumbuh sebagai seorang manusia (2:40), dia juga bisa lapar (4:2) ia merasa heran akan iman seorang perwira (7:9). Sebagai konsekuensinya adalah bahwa orang memperlakukan Yesus sebagaiseorang manusia juga. Namun dia tidak hidup untuk diriNya sendiri  dan dia mengatakan dirinya sebagai pelayan terhadap sesamanya (22:27). Anak Allah dan anak Manusia:  Tidak banyak berbeda  akan gelar Anak Manusia, Lukas banyak bersaama Markus atau Matius dimana cukup banyak ayat  yang mencatat pernyataan Yesus yang memakai ungkapan itu untuk dirinya sendiri. Biasanya aspek pemakaian itu mengacu pada Yesus 1) yang sedang menajalankan pelayanan di depan public 2) dalampenderitaan-penderitaanNya, 3) pada saat kedatangannya kembali dalam kemuliaan. Mengenai Anak Daud;  Lukas memakainya 13 kali dalam Injilnya dan 11 kali dalam Kisah Para Rasul. Itu menunjukkan garis keturunan yang sah dari Daud, dan menunjukkan bahwa Yesus adalah keurunan Raja (1:27; 1:32;, 69). Dalam 1:32 jelas dikatakan bahwa Ia memiliki masa depan yang gemilang, dimana Allah sendiri akan menganugerahhkan tahta kerajaan kepadaNya. Kristus: Walaupun tidak sering memakai gelar ini, namun memiliki posisi dan arti penting bagi Lukas. Hanya Lukas yang mengisahkn bahwa dari gelar inilah para pengikut Yesus mendfaaapat sebutan khusus “Kristen” (Kis 11:26; bnd. 26:28). Lukas memakai gelar itu 12 kali dalam injilnya dan  dan 25 kali dalam Kisah Para Rasul. Sejak awal Lukas telah emakai gelar itu pada saat malaikat berkata kepada gembala tentang kelahiran “Jurus Selamat, yaitu Kristus Tuhan” (2:11). Memang ungkapan yang tidak memakai kata sandang ini mengundang penafsiran yang beragam. Ada yang mengatakan “seorang tuan yang diurapi” dan ada pula mengatakan ‘Kristus dari Tuhan”. Berangkat dari pengakuan Petrus di Kaisarea Pilipi dimana Markus mengatakan: Engkau adalah Mesias (Markus 8:29) Engkau adalah Mesias Anak Allah yang hidup ( Mat 16:16) Lukas memakai “Mesias dari Allah”, dalam hal ini sebenarnya Lukas mau menekankan bahwa Allah telah mengurapi dan mengutus Dia. Namun Lukas menekankan bahwa Kristus akan menderita, sebagai bagian yang integral dari Mesias itu sendiri. Kristus harus menderita untuk mendatangkan keselamatan. TUHAN:  gelar ini paling sering dipakai oleh Lukas. Terdapat 103 kali dalam Lukas dan 107 kali dalam Kisah Para Rasul. Gelar itu  (the Lord) sering dipakai sebagai sapaan yang sopan terhadap yang  mulia, atau seseorang yang berkedudukan yang tinggi, bahkan dipakai juga untuk para dewa. Dalam Septuaginta nama itu dipakai kepada nama ilahi Yahweh. Maka dengan memakai kyrios baik untuk gelar Yahweh maupun untuk Yesus dalam tulisan-tulisan Lukas, dia ingin melestarikan yang sudah dipakai dikalangan Kristen mula-mula yang memandang Yesus setara dengan Yahweh. Selain dari gelar gelar tersebut Lukas masih memakai gelar lain misalnya,  Guru (9:38; 10;25), tiga kali memakai Juruselamat (2: 11; Kis 5:31; 13:23) dll.
Keselamatan dari Allah
Semua penulis Injil menuliskan bahwa keselamata datang dari Allah kepada bangsa yang tidak layak menerimanya. Namun Lukas memiliki ciri khas dalam menggambarkannya. Lukas mengisahkan kepada kita apa yang dibuat dan diajarkan oleh Yesus, kemudian dia juga menggambarkan bagaiamana Yesus dihianati dan diserahkan kepada penguasa Roma oleh pemimpin-pemimpin Israel sendiri. Bagaimana Dia disalibkan, dikuburkan, bagaimana Ia bangkit dan menyampaikan pesan nasehat kepada pengikutNya. Rencana Allah:  Dalam doa di Getsemane Yesus mengungkapkan “Bukanlah kehendakKu melainkan kehendak-Mulah yang terjadi (22;42) menunjukkan rencana Allah tersebut. Allahlah yang menentukan sejak semula (kisah 2:23), oleh kuasa dan kehendaknya. Oleh kuasa dan kehendaknyalah maka Herodis dan Pontius Pilatus memutuskan untuk menyalibkan Dia (Kis 4:28). Allahlah yang mempunyai rencana besar  dengan mengutus Anak-Nya untuk mati ganti kita. Dia juga yang mengutus Paulus untuk pergi memberitakan Injil untuk mencapai Roma. Dengan ini juga diberitahu Lukas bahwa Allah memakai orang-orang untuk rencana keselamatanNya. Sejarah Keselamatan:  Ada istilah Heilgescichte dalam bah Jerman untuk menunjuk sejarah keselamatan, tetapi mereka lebih menekankan sejarah duniawi. Tetapi Lukas berbeda: dia mengawali  Injilnya dengan menyatakan  bahwa sudah banyak orang yang menulis “berita”, dan dengan memakai istilah ini dia memberi ciri pada bukunya yang sangat menarik akan sejarah. Lihat dalam tulisannya tercantum nama kaisar Augustus, Tiberius, Herodes, Herodes Antipas dll., hanya untuk mengatakan karya Allah dalam perjalanan umat manusia. Lukas benar-benar menempatkan Karya Allah melalui Kristrus  dalam sejarah jaman ini. Juga mau mengatakan bahwa kedatangan Yesus adalah kedatangan zaman baru. Ia tidak datang untuk memperbaiki Judaisme yang sudah robek-robek dengan secarik kain baru. Anggur barunya tidak bisa disimpan dalam tong kulit tua dari Yudaisme yang konvensional (5:36-37).Lukas menuliskan juga betapa sentralnya kesengsaraan dan kematian KristusYesus. Dia begitu serius dan Lukas menuliskan kisah sengsara itu yang bisa kita baca mulai dari Lukas 22 hingga Lukas 23. Lukas juga jelas menunjukkan bahwa peperangan  antara yang baik dan yang jahat sedang terjadi, tetapi akhirnya kemenanganlah yang terjadi walau melintasi penyaliban yang dahsyat. Roh Kudus: Lukas banyak berbicara mengenai Roh Kudus dengan memakai pneuma sebanyak 36 kali dalam Injilnya dan 70 kali dalam Kisah Para Rasul. Jumlah ini adalah jumlah terbanyak dalam tulisan-tulisan Perjanjian baru. Dalam tulisannya Lukas menunjukan bahwa Roh Kudus turun kepada banyak orang bukan seperti agama kuno yang dewanya hanya turun pada orang tertentu saja. Terlebih lagi mengatakan bahwa Roh Kudus dikenal dari buahNya dalam tingkah laku moral. Dalam kaitan dengan Yesus, Roh Kudus memainkan peran dalam mewujudkan inkarnasi. Terlihat misalnya ketika Yohanes mau membaptis Yesus, dia mengatakan kepada khalayak bahwa aku membaptis kamu dengan ari tetapi  Dia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api  (3:16). Roh Kudus bersama Yesus dalam segenap pelayananNya (Kis 10:38) Yesus memberi perintah kepada Rasul oleh Roh Kudus (1:2). Pentakosta: Lukas satu-satunya penulis Injil yang sangat mementingkan pentakosta, masa penta kosta adalah masa pencurahan Roh Kudus yang dijanjikan (Kis 1:8; 2:17-18) peranan Roh Kudus itu juga jelas ketika Lukas merangkum hasiul sinode di Yerusalem itu: “Sebab ada keputusan Roh Kudus dalam keputusan kami..” (15:28). Lukas menggambarkan Roh kudus sebagai Roh yang hidup dan aktif sebagai oknum yang kehadirannya menerangi dan membangkitkan semangat jemaat. Pola Kehidupan: Lukas menggambarkan pola kehidupan orang Kristen di gereja awal sebagai kehidupan yang bersama, orang berbalik dan bertobat kepada Tuhan(Kis 3:19), orang yang harus menjadi hamba Allah (Kis 16:17) dan takut akan dia serta memuliakan Dia (Kis 10: 2).

0 komentar:

Posting Komentar