THEOLOGI
PERJANJIAN BARU
Leon
Morris
Penerbit : Gandum Mas
Thn. 1996
Sinoptis
dan Kisah Rasul
Sangat penting
melihat Injil sinoptik sebagai salah satu bahasan teologi mengingat bahwa Injil
tersbut merupakan dasar kekristenan yang memuat ajaran yesus, dan menganudung
tulisan tentang hidup kematian dan kebangkitan Yesus. kenapa tidak membahas
Yohanes? Karena Yohanes agak beda, sementara Kisah Rasul memang merupakan buah
karya dari Lukas juga.
Markus
Dengan jelas ia
memulai tulisannya dengan: Inilah permulaan Injil tentng Yesus Kristus Anak Allah. Artinya inilah awal dari
kabar baik, yang berarti juga kabar baik mengenai Yesus Kristus, kepada
manusia. Lebih real Markus menjelaskan : Waktunya telah genap,
Kerajaan Allah sudah dekat (1:15). Mngenai kerajaan Allah Markus menerangkan
dengan sangat focus dengan hubungannya dengan eskatgologi, dengan menrangkan
apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Yesus mengajarkan hakekat
kerajaan itu dan kedatangan Yesus, tanpa melihat spekulasi-spekulasi yang sudah
terjadi pada waktu itu. Hugh Anderson
mengatakan: Bagi Yesus segala sesuatu berada dibawah konsep Kerajaan
Allah tersebut, dan pemerintahan Allah sedang menjelma. Kedatangan Kerajaan
Allah tersebut sangat mutlak dan tanpa embel-embel. Itulah yang diungkapkan
dalam Markus 1:15 tersebut.
Seruan akan
kedatangan Kerajaan Allah tersebut harus mendapat sambutan dari manusia supaya
percay, bahwa untuk injil sangat berharga
dan tidak mustahil orang akan kehilangan nyawa untuk Injil tersebut
(8:35). Bagi Markus kabar baik tersebut adalah karena Allah telah bertindak
dengan benar bahwa kasih karunia Allah menyelamatkan kita, dan olehnya kita memperoleh hidup. Oleh
karenanya proklamasi Injil bagi semua bangsa
(13:10) adalah tugas setiap orang percaya. Yesus berperang dengan
kekuatan iblis lewat pencobaan, segera setelah Yesus mendapat babtisan
(1:12-13). Memang tidak diterangkan secara panjang lebar tentang pencobaan itu,
yang oleh Matius dan Lukas menguraikan lebih luas, namun jelas penekanan akap
perlawanan itulah yang menonjol. Perlawanan itu adalah perlawanan tanpa akhir.
Terdapat 11 kali Yesus berbicara tentang roh jahat yang menentang Yesus.
Kemudian jelas pula bahwa Yesus memilih para murid, berbeda dengan para
rabiyang biasanya muridlah yang memilih para muridnya.
Yesus Sang
Manusia: Markus
menggambarkan Yesus sebagai manusia yang direndahkan, walau pun Dia bijaksana
orang mengingat bahwa Dia orang rendah sebagai anak tukang kayu (bnd
6:1-6). Andrson mengatakan bahwa sulit
bagi manusia percaya karena adanya hubungan Yesus dengan keluarganya. Markus
juga menunjukkan kemanusiaan Yesus
pernah gusar (10:14), marah dan sedih (3:50) bahkan mengatakan parousia tidak mengetahui kapan
datangnya (13:32). Yang tak kalah pentingnya bahwa Markus mengisahkan kematian
dan kebangkitan Yesus sekitar seperlima dari Injilnya. Tidak ada penulis Injil
lain yang paling jelas mengisahkan peristiwa salib dan kebangkitan. Bagi
Markus, Yesus adalah seorang guru (12 x dalam Markus) bakan kata mengajar ada
17 kali.
Anak Allah:
Markus mengawali dengan mengatakan bahwa Yesus adalah anak Allah (1:1), dan pada puncak penderitaannya di kayu salib,
periwira itu juga mengatakan : “Sungguh orang ini adalah Anak Allah” (15;39).
Markus menegaskan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Ia ingin mejelaskan bahwa
Yesus memiliki hubungan yang istimewa dengan Allah. Bahkan dari mulut setan
sendiri ada pengakuan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang maha tinggi (5:7)
pengkuan ini sendri datang dari Yesus juga ketika pengadilan terakhir
menanyakan apakah dia Mesias anak dari yang terpuji? Yesus menjawab Akulah Dia
(14:61-62).
Anak Manusia:
Kesemua Injil memuat pengakuan Yesus bahwa Dia adalah Anak Manusia. Ditemukan
80 kali yang merupakan pengakuan Yesus sendiri. Tidak mudah mengungkap
pengertian kata tersebut yang diambil dalam bah Aram Bar-nasha
yang biasanya berarti manusia. Tetapi jauh dalam Daniel pengakuan itu ditemukan
dimana diungkapkan : anak manusia dengan awan-awan…(Daniel 7:13-14, bnd. Mrk
13:26)). Moris menyimpulan pemakaian gelar tersebut, karena gelar terseut
jarang dipakai dan tidak mengacu kepada satu bangsa sehingga tidak mengundang
gejolak politis, kemudian lebih mengacu kepada gelar ilahi daripada
manusiawi. Dengan nama tersebut mau
dikatakan juga bahwa Dia menanggungkelemahan-kelemahan kita.
Kristus:
Walau telah umum
dkenal bahwa Yesus adalah Kristus yang
diurapi, tetapi itu kurang dikenal pada masa hidup Yesus. Terbukti Markus memakainya hanya 7 kali. Dapat dimengerti
bahwa Markus tidak memakai nama tersebut karena konsepnya tidak sesuai dengan
pemahaman Mesias pada masa Yesus, bisa mengundang kesalah pahaman. Tetapi dalam
poembukaan Injil Markus dikatakan : Inilah permulaan Injil tentang Yesus
Kristus (1:1). Ada beberapa kali Yesus mengusir setan, dan setan itu
mengungkapkan dia Yesus Mesias, tetapi kemudian Yesus menyuruh setan itu diam(
1:34; 3:12). Ada dugaan itu diungkapkanYesus agar jangan ada yang salah faham,
namun Wrede, mengungkapkan bahwa rahasia kemesiasan Yesus diakui Yesus sendiri,
walaupun dia menyuruh untuk merahasiakannya merupakan hasil peredaksian
kemudian. Ada banyak mengkritik pendapat Wrede tersebut dan mengatakan ungkapan
itu bukan hasil peredaksian kemudian, tetapi utuh dari Markus sendiri, dan
Yesus sesungguhnya belum sadar ketika itu bahwa dirinya adalah Mesias. Tetapi
sekali lagi digaris bawah Yesus meminta merahasiakannya karena Yesus kuatir bahwa
mereka tidak memahaminya susuai dengan yang dipahami Yesus sendiri.
Kerajaan Allah:
Bahasan mengenai Kerajaan Allah jauh
lebih mencolok dalam matius dan Lukas, tetapi penulisan Markus juga sangat
menarik. Pada awal ketika Markus memulai Injilnya bahwa Yesus datang
memberitakan Injil Allah,dia mengatakan : Waktunya telah genap, kerajaan Allah
sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah pada Injil (1;14-15). Kerajaan itu
memang berkaitan dengan kabar Baik dan kedatangan Yesus yang untuknya orang
harus bertobat. Kata basileia lebih
berarti pemerintahan dari pada teritori kekuasaan. Jadi lebih merujuk pada
Allah yang bertindak. Keunikan Kerajaan Allah adalah, bahwa yang masuk
kedalamnya harus memiliki sifat seorang anak (10:14-15) yang tidak berdaya dan pasrah.
Setimpal dengan itu sulit bagi orang kaya masuk ke ke dalam (10:23-25). Tentang
Kerajaan Allah Yesus mengindikasikan perkembangan yang diam-diam, seperti benih
yang tumbuh (4:26-29), berkembang mulai dari yang sangat kecil sepeti biji
sesawi hingga besar tiada tara(4:30-32).
Iman: Bagi
orang yang akan mengikut Dia harus bertobat dan memiliki iman (1:15), mereka
harus meninggalkan masa lampau yang penuh dosa. Peranan iman bagi Markus sangat
berarti, lihat berapa kali Yesus mengatakan : Imanmu telah menyelamtkan engkau
(5:34; 10:52), juga mengatakan: jangan takut percaya sajalah (5:36), tolonglah
aku yang tidak percaya ini (9:24). Ini juga menunjukkan Yesus menerima iman
yang kecil, orang yang rendah hati. Yesus juga menegor orang yang tidak percaya
(4:40). Sering Yesus membuat tanda mujizat,
karena Dia adalah Tuhan, mujizat itu tidak memaksa orang percaya (6:2)
Makna Salib: Markus menunjkkan bahwa Salib merupakan pusat
Injilnya, semua pemberitaan Injilnya mencapai puncaknya pada pemberitaan
kematian dan kebangkitan Yesus(14:36), dan kematiannya itu perlu (8:31; 14:31).
Kematian itu sendiri bukanlah kematian yang biasa, terlihat dari peristiwa terjadinya gelap gulita (15;31), terbelahnya tirai Bait Allah (15;38)
dan ungkapan perwira bahwa Yesus adalah Anak Allah (15:39). Markus tidak
menerangkan maknanya, telah cukup dengan menerangkan kematian itu saja dengan
segala kekhususannya. Betapa mengerikan
kematian tersebut, sebab Allah Bapa yang mendukungnya selama pelayanannya
kemudian meninggalkanNya (15:34). Dengan
cerita kematian ini Markus juga menerangkan eskatology yang penting (Markus 13)
bahwa Yesus yang tersalib itu telah mengalahkan kematian dengan kebangkitanNya
sehingga dapat dikatakan Injil markus bukan berfokus pada tragedy yang suram
tetapi kemenangan yang luar biasa.
Injil Matius
Dalam Matius kita
menemukan jumlah ajaran Yesus yang meningkat. Kalau ditotal Matius itu ada satu
setengah kali Markus. Hampir semua isi Markus ada dalam Matius, sementara
bagian yang lebih itu adalah ajaran. Terdapat bagian panjang: Khotbah di Bukit
(5-7); Pengutusan ke duabelas murid (10);
Perumpamaan tentang Kerjaan Allah (13) kehidupan dalam kalangan Kristen
(18) dan parousia (24-25). Matius lebib memiliki banyak perumpamaan (17
perumpamaan) dibanding Markus. Matius menaruh rasa hormat yang tinggi pada
Yesus sehingga dia menghilangkan amarah Yesus (3:5; 10:14) tidak ada tuduhan
Yesus tidak waras sperti pada Markus (Mrk 3:21) Sikapnya atas kedua belas rasul
juga luna, dengan tidak ada mencantumkan ketidak tahuan dan kebingunan
mereka (bnd Markus 9:6, 10, 32).
Ditemukan ada sifat keyahudia dalam Injil ini seperti pada pajak Bait
Allahh (17:24) tali sembahyang (23:5)
keabsahan Hukum Taurat (5;18-19), ajaran kaum Farisi patut diikuti (23:2-3)
dll.
Pembukaan Injil Matius: menarik bahwa
Injil Matius dimulai dengan silsilah Yesus, merupakan judul (fsl 1). Gelar
Yesus Kristus hanya dipakai 1 kali saja, dan memakain nama Yesus sebagai nama
yang bersifat manusia ada 150 kali. Ada Mesias anak Daud menunjukkan Yesus keturunan
Daud. Silsilah disusun menjadi 3 bagian
masing masing terdiri dari 14 generasi. Dan hanya ada 13 nama pada
kelompok ketiga yan gmencakup priode 500 tahun. Ada yang mengatakan agar
menafsir 14 tahhun menjadi 2 x 7 sebagai jaman menjelang sempurna yakni zaman
Mesias. Nama Abraham menghubungkannya kepada masa leluhur. Matius menggambarkan
Yesus sebagai yang lemah lembut dan rendah hati ( 11:29), dan memanggil
orang-orang biasa menjadi muridNya. Di dalam silsilah juga ada 4 orang wanita, tetapi
bukan tokoh terkenal seperti : Sarah, Ribka, Rakhel dan Lea, nama keempatnya
tidaklah begitu istimewa justru orang berdosa seperti Tamar (ay.3) yang
melahirkan anak dari mertuanya. Rahab (ay.5) seorang pelacur dan istri Uria
(ay.6) seorang pezina. Maksud Matius mencantumkannya adalah bahwa kita hidup di
dunia penuh dosa dan Matius menunjukkan bahwa leluhur orang Israel adalah orang
berdosa yang terkenal.
Yohanes Pembaptis: Yohanes hadir adalah untuk
mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Seeorang
asketis yang keras (3:4) maka mengharuskan muridnya berpuasa (9;14). Bagi
Yohanes bertobat adalah menghasilkab buah dari pertobatan itu sendiri.
Yohanes memberitakan Kerajaan Tuhan sudah
dekat (3:2). Bahkan dia oleh Yesus
mengatakan adalah Elia yang di nubuatkan (11:14; 17;10-13). Thema penghukuman
muncul terus dalam nubuat-nubuat Yohanes, tentang murka yang akan datang (3:7)
yang sudah sangat dekat (3:10). Matius menjelaskan kedatangan kerajaan berarti pembangunan suatu
jalan keselamatan dari dosamelalui apa
yang akan dikerjakan Yesus, tetapi juga berarti hukuman bagi orang yang tidak
bertobat.
Ajaran tentang Allah: Matius menuliskan Allah sebagai yangmaha kuasa terus
aktif dan Allah yang hidup (16;16; 26:63).
Cara Allahh bekerja pertama adalah mengutus Yesus melalui seorang perawan.
Allah bekerja istimewa untuk tujuan yang istimewa. Itu dikatakan mealui mimpi
(1:20) ini adalah penggenapan nubuat (Yes 7:14). Dengan ini mau dikatakan bahwa
Allah beserta kita (1:23). Kunjungan orang Majus meruakan fakta penyertaan
Tuhan, dari mereka Yusuf tahu rencana jahat Herodes dan menuntun para Majus
untuk pulang tidak dari jalan semula (2:12), bahkan Tuhan menuntun agar Yusuf
membawa bayi itu kie Mesir (2:13-15). Ajaran pokok tentang Allah menunjukkan
bahwa Allah adalah Bapa, murah hati dan
penuh kasih (ada 44 kali, sementara Markus hanya 5 kali dan Lukas 17 kali).
Dengan ungkapan Bapa kami yang disorga, menunjukkan Bapa yang maha agung atas
semua manusia. Pemeliharaan Allah menjangkau seluruh ciptaan sebab Dialah yang
memberi makan burung-burung dan pakaian indah pada tanaman ( 6:26-30). Dia
memperhatikan orang orang kecil dan menyampaikan penyataanNya pada mereka
(11:25).
Pribadi Yesus:
Ajaran tentang Yesus mendominasi Injil Matius. WD Davies menjelaskan bahwa
tujuan Matius adalah menerangkan
mengenai Yesus sebagai Tuhan atas komunitasNya, Yesus menjadi Musa baru
bagi mereka dari gunung Sinai yang baru. Berulang kali Matius memberitakan penggenapan
nubuat dalam kehidupan Yesus, ini sudah dimulai sejak awal (1:22-23). Dalam
kesengsaraanNya matius menunjukkan penggenapan Kitab suci (27:46), bahkan dalam
Yesus Hukum Taurat itu telah digenapi (5:17-20). Yesus bukan seorang yang
tunduk pada Hukum Taurat, melainkan oknum yang menjadi pusat pemberitaan
Alkitab secara keseluruhan. Matius melihat Yesus sebagai sosok yang berkuasa
membuat tanda mujizat (ada 21 mujizat, lebih setengahnya mengenai penyembuhan).
Kisah kisah itu lebih pendek dari tulisan
Markus, dengan kesimpulan bahwa Matius lebih mengutamakan makna teologis dari
persitiwa mjizat itu sendiri. Mujizat itu merupakan aba-aba bahwa Mesias itu
telah datang. Dia yang lebih besar dari nabi-nabi dan raja-raja seperti Salomo.
Dengan melihat mujizat itu maka kita melihat Allah yang bekerja di dalamNya.
Mujizat itu juga merupakan dorongan pengakuan seperti kemudian para murid mengatakan “Sesungguhnya Engkau
Anak Allah” (14:33).
Anak Allah: Matius
lebih sering menggunakan Anak Allah dari pada Markus (walaupun gelar Anak
Manusia sangat penting bagi Markus). Matius memakai itu pada saat baptisan
(3:17), transfigurasi (17:5), dan kematian
Yesus (27:54). Matius juga memulai dengan nubuat Hosea yang mengatakan
“Dari Mesir kupanggil AnakKu (2:15 bnd Hosea 11:1) itu berarti dengan jeli
Matius melihat penggenapan nubuat dan keyakinan
yang mendalami bahwa Yesus mempunyai
hubungan khusus dengan Allah.
Anak Manusia:
Mujisat yang dilakukan Yesus (12
mujizat) (4:23-25; 8:16) mendorong pengenalan dan pengakuan Petrus akan pribadi Kristus yang sesungguhnya.
Barulah kemudian Yesus mengajarkan akan
tibanya masa penderitaan dan kematian Kristus, susudah pengajaran itu semakin
sering Yesus memperkenalkan dirinya sebagai Anak Manusia. Pemakaian itu erat
hubungannya dengan missi Yesus sebagai missi yang bukan saja menderita demi
orang berdosa tetapi juga demi kemuliaannya. Pertanyaan Yesus di Kaesarea
Pilipi Yesus mengevaluasi kehadiranNya
dengan menanyakan siapakah Anak Manusia itu? (16;13)? Ini berhubungan dengan penerimaan dan penolakan
Yesus yang pada puncaknya bahwa Ia harus
pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan (16:21).
Kristus (Mesias): Matius memakai 5 kali dalam
pembukaan Injilnya (1:16, 17, 18; 2:4, 11:2). Dalam uraian-uraian pengajaran
dan perjalanan Yesus, istilah Kristus jelas merupakan suatu gelar yang
kemungkinan besar merupakan nama diri, yang berarti “Yesus yang diurapi,
Meisas”.
Anak Daud: Jelas anak Daud merupakan gelar yang sangat
terhormat, yang berkaitan erat dengan arti kalau memanggilnya sama dengan
pengakuan dirinya sebagai Mesias. Hal itu sangat beralasan karena Daud adalah
raja yang paling dihargai di Israel, dengan demikian orang yang disebut Anak
Daud adalah orang yang diharpkan bertindak seperti Daud yang memberi makna
politis akan missi pelayananNya.
Kerajaan:
Berbeda dengan Markus Lukas lebih senang memakai istilah Kerajaan Allah dari
pada Kerajaan Sorga seperti dipakai Injil Markus (kata ini dipakai 32 kali).
Dengan uraiannya dengan jeli kita dihadapkan bahwa kedatangan Kerajaan Allah
itu sudah dekat di dalam kehadiran Yesus, tetapi nbukan dengan pasukan militer
tetapi dengan kelemah lembutan dan rendah hati. Tentang memasuki Kerjaan Allah
itu bisa kita dalami dengan cerita par pekerja Kebun anggur (20:1-16), bahwa kita
tidak bisa memasukinya dengn kerja keras, tetapi hanya dengan belas kasihanNya.
Tentang kedatangan Kerjaan itu ada orang mengatakan sudah datang (realized
escatology) tetapi ada pulayang mengatakan masih akan datang. Mengenai ini
semua ahli tidak semufakat.
Perumpamaan-perumpamaan tentang Kerajaan: Lebih dari 2/3 ajaran Yesus disampaikan lewat
perumpamaan, perumpamaan tentang Kerajaan sangat khusus dan sangat menarik berbicara mengenai kerajaan
yang sudah dan akan datang walaupun
masih kecil seperti biji sesawi tetapi nanti semakin besar (13:31-33).
Perumpamaan – perumpamaan itu memberi tahu adanya masa krisis sebelum parousia
seperti diceritakan dalam kisah sepuluh gadis, pencuri, hamba yang menantikan
tuannya.
Kisah Kesengsaraan: Sebagaimana para bapa gereja mengatakan sangat jelas bahwa Yesus yang
menderita dihubungkan dengan Yesaya 53, dimana hamba yang benar akan
membenarkan banyak orang (Yes 53:11), jelaslah konsep kesengsaraan itu dimulai
ketika Yesus merespon pertanyaan Yohanes pembaptis dlm Matius 3:14-15. Ucapan
Yesus tentang waktunya “mempelai itu iambil dari mereka” (9:15) merupakan suatu
nubuat yang gamblang tentang kesengsaraan itu. Kenyataan kesengsaraan baru
jelas ketika Yesus mengatakan bahwa “dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka
Anak Manusia akan diserhakan untuk disalibkan”(17:22-23), dan kemtian itu
bukanlah akibat muslihat Kayafas atau kekuasan militer, tetapi karena kehendak
Allah. Jadi ketika Yesus mengatakan : Jadilah kehendakMu (26:42) dan
“Waktuku-Ku (kairos) hamper tiba” jelas menuju penyelesaaian keselamatan
tersebut.
Kemuridan:
Yesus memanggil murid-muridnya, berbeda dengan guru lain yang muridnya berusaha
berdebat dengn guru dan menjaga tradisi, murid Yesus justru tidak menjaga
trdisi itu. Namun mereka akan mengorbankan sesuatu, memikul salibnya dan kehilangan nyawa demi Yesus (16:24-25).
Mengikut Yesus sifatnya radikal, misalnya masalah makanan haram-halal.
Misi ke 12 Rasul:
Yesus menyuruh para murid berkeliling untuk memberitakan Injil ke bangsa Israel
(10:55) dengan tidak membawa perbekalan, sebab Allah akan memelihara mereka.
Mereka tidak boleh mengharap bahwa orang akan menerma mereka, bahkan Yesus
mengatakan mereka diutus seperti domba ke tengah serigala.
Jemaat: Dari
keempat injil, Matiuslah yang memakai istilah jemaat (ekklesia) (16:16-19;
18:15-18). Kisah bagaimana dialog Yesus dengn Simor yang pada puncaknya
mengatakan: berbahgialah kau simon…engkau adalah Petrus (petros) diatas batu
karang ini aku akan mendirikan jemaatKu..”(16:16-19). Kalau dimaknai maka batu karang
itu adalah Petrus sedang mengaku imannya kepada Yesus.
Injil Lukas dan Kisah Para Rasul
Kedua karya ini
merupakan karya Lukas yang tidak pernah diragukan, yang sering dianggap sebagai
seorang sejarawan, namun kemudian harus dipandang sebagai seorang teolog. Lukas
sangat penting karena tulisan sejarahnya, tetapi dibalik tulisan yang besar itu
terkandung tujuan teologis yang serius.
Allah yang Mahakuasa: salah satu teologinya adalah
Allah yang maha kuasa. Kuasa yang mahatinggi itulah yang menaungi Maria
sehingga yang dia lahirkan “akan disebut kudus, Anak Allah” (1:35). Bagi Lukas
kuasa Allah itu tidak terbatas, dan ia bersukacita karena kuasa tersebut telah
dinyatakan dalam karya penyelamatan melalui Kristus.
Kerajaan Allah: Ungkapan Keajaan Allah (32 kali) juga sangat
penting bagi Lukas, dan merupakan tema yang tetap dalam pemberitaan Yesus,
sebab pemberitaan Injil dari desa ke
desa, dari kota ke kota Ia membertiakan Injil Kerajaan Allah. Untuk
memberitakan Kerajaan Allah Yesus lebih dahulu membuat tanda mujizat seperti
memberi makan 5000 oleh belas kasihan, namun kemudian dia memulai memberitakan
soal Kerajaan Allah itu. Untuk menerima Kerajaan Allah ada dua pilihan menerima
atau menolak, tetapi yang menolak suruhan injil akan mengkebaskan debu di depan
pintu, dan ini berarti malapetaka (10:11). Memang menerima Kerajaan Sorga
adalah mahal meninnggalkan harta bahkan sanak keluarga (18;28-30), tetapi
kemudian mereka akan menerima banyak berkat di dunia dan hidup kekal di dunia
yang akan datang. Perihal waktu kedatangannya Yesus mengatakan “sesungguhnya
kerajaan Allah ada dianntara kamu” – entos
hymon – (17:20-21) seolah olah menunjukkan peristiwa batiniah (bnd Rom 14:7), dengan pengertian bahwa Kerajaaan
itu telah datang di tengah-tengah mereka. Dialah yang membawa datang Kerajaan
itu.
Allah Berkarya Melalui Kristus: Bagian penting dalam pemahaman Kristen bahwa dalam
kehidupan, kematian dan kebangkitan
Kristus, semuanya adalah Karya Allah. Allah juga aktif dalam mujizat-mujizat
Kristus. Itu menandakan adanya keilahian Kristus juga. Lukas mengindikasikan
masa Gereja awal yang terguncang pada kematian Yesus, tetapi sesudah
kebangkitan, semua pandangan sudah berubah. Lukas mengatakan bahwa Allah
sendirilah yang mengerjakan kebangkitan itu. Semuanya itu terjadi oleh Allah
untuk keselamatan universal yang dibawa oleh Yesus. Itulah yang membuat dan
menginspirasi jemaat Kristen untuk bergerak. Allah pada giliran kemudian
bekerja melalui orang beriman, terbukti dengan keberangkatan para Rasul menunaikan pemberitaan kabar
kesukaan, seperti Paulus dan Barnabas
berangkat ke Antiokia (Kis 13:2). Mereka kemudian diterima di Antiokia, itu
semua karena Allah telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa (Kis 14:27)
Allah Juruselamatku: Kisah salib adalah rencana
keselamatan Allah (Kis 2:23). Nubuat Yesus yang mengatakan “ Aku datang untuk
melemparkan api ke bumi” mengacu pada
hukuman atas manusia karena ketidak percayaan mereka. Nubuat akan Kematian
Yesus tertulis dalam Lukas 13:32 mengatakan “…pada hari yang ketiga, Aku akan
selesai”. Kata harus menunjukkan kondisi yang diterima Yesus dalam penderitaan
kematianNya seperti dikatakan:”Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan
dahulu dan ditolak oleh angkatan ini” (17:25). Sama juga seperti. Keselamatan
yang didapatkan orang percaya terjadi juga dalam kenyatan ibadah ketika Lukas
mengatkan : Tuhan menambahkan kedalam Jemaat orang-orang yang diselamatkan Kis
2:47), dan Injil itu sendiri adalah Injil kasih Karunia Allah (Kis 20:24).
Kasih Setia Allah: Dalam Lukas 1:78 disebutkan
rahmat dan belas kasihan Allah, yang menunjukkan bahwa Allah bertindak dengan
penuh belas kasihan. Belaskasihan Allah
nyata kepada keseluruhan mahluk, burung pipit
tidak dilupakannnya (12;6), memeberi makan burung gagak (12:24) dan
mendandani tanam-tanaman (12:27-28). Dengan ayat tersebut mau ditekanlah bahwa
kasih setiaNya lebih kepada manusia. Belas kasihan nyata juga dalam pengampunan
dosa (18;130; 7:47). Allah yangmelawat umatNya (7:16) adalah menunjukkan belas
kasihanNya.
Ajaran Mengenai Kristus
Melalui tulisan
Lukas kita telah menerima laporan
mengenai pelayanan Yesus. Salah satu kesan yang menarik adalah bahwa
Lukas menggambarkan Yesus sebagai sahabat orang berdosa, seperti dia lakukan
kepada pemungut cukai (7:34). Kata sahabat dipakai Lukas dengan philos muncul 15 kali. Ini memunculkan
bahwa Yesus adalah sesame kita manusia, bertumbuh sebagai seorang manusia
(2:40), dia juga bisa lapar (4:2) ia merasa heran akan iman seorang perwira
(7:9). Sebagai konsekuensinya adalah bahwa orang memperlakukan Yesus
sebagaiseorang manusia juga. Namun dia tidak hidup untuk diriNya sendiri dan dia mengatakan dirinya sebagai pelayan
terhadap sesamanya (22:27). Anak Allah
dan anak Manusia: Tidak banyak
berbeda akan gelar Anak Manusia, Lukas
banyak bersaama Markus atau Matius dimana cukup banyak ayat yang mencatat pernyataan Yesus yang memakai
ungkapan itu untuk dirinya sendiri. Biasanya aspek pemakaian itu mengacu pada
Yesus 1) yang sedang menajalankan pelayanan di depan public 2)
dalampenderitaan-penderitaanNya, 3) pada saat kedatangannya kembali dalam
kemuliaan. Mengenai Anak Daud; Lukas memakainya 13 kali dalam Injilnya dan
11 kali dalam Kisah Para Rasul. Itu menunjukkan garis keturunan yang sah dari
Daud, dan menunjukkan bahwa Yesus adalah keurunan Raja (1:27; 1:32;, 69). Dalam
1:32 jelas dikatakan bahwa Ia memiliki masa depan yang gemilang, dimana Allah
sendiri akan menganugerahhkan tahta kerajaan kepadaNya. Kristus: Walaupun tidak sering memakai gelar ini, namun memiliki
posisi dan arti penting bagi Lukas. Hanya Lukas yang mengisahkn bahwa dari
gelar inilah para pengikut Yesus mendfaaapat sebutan khusus “Kristen” (Kis
11:26; bnd. 26:28). Lukas memakai gelar itu 12 kali dalam injilnya dan dan 25 kali dalam Kisah Para Rasul. Sejak
awal Lukas telah emakai gelar itu pada saat malaikat berkata kepada gembala
tentang kelahiran “Jurus Selamat, yaitu Kristus Tuhan” (2:11). Memang ungkapan
yang tidak memakai kata sandang ini mengundang penafsiran yang beragam. Ada
yang mengatakan “seorang tuan yang diurapi” dan ada pula mengatakan ‘Kristus
dari Tuhan”. Berangkat dari pengakuan Petrus di Kaisarea Pilipi dimana Markus
mengatakan: Engkau adalah Mesias (Markus 8:29) Engkau adalah Mesias Anak Allah
yang hidup ( Mat 16:16) Lukas memakai “Mesias dari Allah”, dalam hal ini
sebenarnya Lukas mau menekankan bahwa Allah telah mengurapi dan mengutus Dia.
Namun Lukas menekankan bahwa Kristus akan menderita, sebagai bagian yang
integral dari Mesias itu sendiri. Kristus harus menderita untuk mendatangkan
keselamatan. TUHAN: gelar ini paling sering dipakai oleh Lukas.
Terdapat 103 kali dalam Lukas dan 107 kali dalam Kisah Para Rasul. Gelar itu (the Lord) sering dipakai sebagai sapaan yang
sopan terhadap yang mulia, atau
seseorang yang berkedudukan yang tinggi, bahkan dipakai juga untuk para dewa.
Dalam Septuaginta nama itu dipakai kepada nama ilahi Yahweh. Maka dengan
memakai kyrios baik untuk gelar
Yahweh maupun untuk Yesus dalam tulisan-tulisan Lukas, dia ingin melestarikan
yang sudah dipakai dikalangan Kristen mula-mula yang memandang Yesus setara
dengan Yahweh. Selain dari gelar gelar tersebut Lukas masih memakai gelar lain
misalnya, Guru (9:38; 10;25), tiga kali
memakai Juruselamat (2: 11; Kis 5:31; 13:23) dll.
Keselamatan dari Allah
Semua penulis Injil
menuliskan bahwa keselamata datang dari Allah kepada bangsa yang tidak layak
menerimanya. Namun Lukas memiliki ciri khas dalam menggambarkannya. Lukas
mengisahkan kepada kita apa yang dibuat dan diajarkan oleh Yesus, kemudian dia
juga menggambarkan bagaiamana Yesus dihianati dan diserahkan kepada penguasa Roma
oleh pemimpin-pemimpin Israel sendiri. Bagaimana Dia disalibkan, dikuburkan,
bagaimana Ia bangkit dan menyampaikan pesan nasehat kepada pengikutNya. Rencana Allah: Dalam doa di Getsemane Yesus mengungkapkan
“Bukanlah kehendakKu melainkan kehendak-Mulah yang terjadi (22;42) menunjukkan
rencana Allah tersebut. Allahlah yang menentukan sejak semula (kisah 2:23),
oleh kuasa dan kehendaknya. Oleh kuasa dan kehendaknyalah maka Herodis dan
Pontius Pilatus memutuskan untuk menyalibkan Dia (Kis 4:28). Allahlah yang
mempunyai rencana besar dengan mengutus
Anak-Nya untuk mati ganti kita. Dia juga yang mengutus Paulus untuk pergi
memberitakan Injil untuk mencapai Roma. Dengan ini juga diberitahu Lukas bahwa
Allah memakai orang-orang untuk rencana keselamatanNya. Sejarah Keselamatan: Ada
istilah Heilgescichte dalam bah
Jerman untuk menunjuk sejarah keselamatan, tetapi mereka lebih menekankan sejarah
duniawi. Tetapi Lukas berbeda: dia mengawali
Injilnya dengan menyatakan bahwa
sudah banyak orang yang menulis “berita”, dan dengan memakai istilah ini dia
memberi ciri pada bukunya yang sangat menarik akan sejarah. Lihat dalam
tulisannya tercantum nama kaisar Augustus, Tiberius, Herodes, Herodes Antipas
dll., hanya untuk mengatakan karya Allah dalam perjalanan umat manusia. Lukas
benar-benar menempatkan Karya Allah melalui Kristrus dalam sejarah jaman ini. Juga mau mengatakan
bahwa kedatangan Yesus adalah kedatangan zaman baru. Ia tidak datang untuk
memperbaiki Judaisme yang sudah robek-robek dengan secarik kain baru. Anggur barunya
tidak bisa disimpan dalam tong kulit tua dari Yudaisme yang konvensional
(5:36-37).Lukas menuliskan juga betapa sentralnya kesengsaraan dan kematian
KristusYesus. Dia begitu serius dan Lukas menuliskan kisah sengsara itu yang
bisa kita baca mulai dari Lukas 22 hingga Lukas 23. Lukas juga jelas
menunjukkan bahwa peperangan antara yang
baik dan yang jahat sedang terjadi, tetapi akhirnya kemenanganlah yang terjadi
walau melintasi penyaliban yang dahsyat. Roh
Kudus: Lukas banyak berbicara mengenai Roh Kudus dengan memakai pneuma
sebanyak 36 kali dalam Injilnya dan 70 kali dalam Kisah Para Rasul. Jumlah ini
adalah jumlah terbanyak dalam tulisan-tulisan Perjanjian baru. Dalam tulisannya
Lukas menunjukan bahwa Roh Kudus turun kepada banyak orang bukan seperti agama
kuno yang dewanya hanya turun pada orang tertentu saja. Terlebih lagi
mengatakan bahwa Roh Kudus dikenal dari buahNya dalam tingkah laku moral. Dalam
kaitan dengan Yesus, Roh Kudus memainkan peran dalam mewujudkan inkarnasi.
Terlihat misalnya ketika Yohanes mau membaptis Yesus, dia mengatakan kepada
khalayak bahwa aku membaptis kamu dengan ari tetapi Dia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan
dengan api (3:16). Roh Kudus bersama
Yesus dalam segenap pelayananNya (Kis 10:38) Yesus memberi perintah kepada
Rasul oleh Roh Kudus (1:2). Pentakosta:
Lukas satu-satunya penulis Injil yang sangat mementingkan pentakosta, masa
penta kosta adalah masa pencurahan Roh Kudus yang dijanjikan (Kis 1:8; 2:17-18)
peranan Roh Kudus itu juga jelas ketika Lukas merangkum hasiul sinode di
Yerusalem itu: “Sebab ada keputusan Roh Kudus dalam keputusan kami..” (15:28).
Lukas menggambarkan Roh kudus sebagai Roh yang hidup dan aktif sebagai oknum
yang kehadirannya menerangi dan membangkitkan semangat jemaat. Pola Kehidupan:
Lukas menggambarkan pola kehidupan orang Kristen di gereja awal sebagai
kehidupan yang bersama, orang berbalik dan bertobat kepada Tuhan(Kis 3:19),
orang yang harus menjadi hamba Allah (Kis 16:17) dan takut akan dia serta
memuliakan Dia (Kis 10: 2).
0 komentar:
Posting Komentar